Mohon tunggu...
Richard Sianturi
Richard Sianturi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Lulusan FH Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengucapkan Selamat Idul Fitri dan Kebahagian Kristiani

27 Juli 2014   05:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:04 2814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kebahagian Natal tahun 2013 yang lalu, bagi sebagian orang (beragama Kristen), agak terganggu dengan menyebarnya satu foto spanduk di media sosial bertuliskan larangan umat Muslim untuk mengucapkan ‘Selamat Natal’ kepada orang-orang Kristen. Menurut spanduk yang dipajang di salah satu tempat dekat Jakarta itu, tindakan mengucapkan selama natal adalah haram. Entah darimana alasannya sehingga ada saja yang mau mencoba merusak hubungan harmonis antar umat beragama di negeri ini. Tapi walau begitu, toh masih banyak umat Muslim yang dengan penuh kesadaran untuk menyampaikan turut bahagia mereka dengan mengucapkan selamat natal kepada kerabat atau sanak saudara mereka.

Natal sudah lewat, hari raya besar Umat Muslim seluruh dunia tinggal menghitung jam saja. Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Ada yang mengatakan, di satu sisi umat Muslim pantas untuk bersedih, karena bulan Ramadhan akan segera selesai, tapi yang paling penting adalah berbahagia karena sudah bisa melewati masa pertobatan dengan berpuasa satu bulan dan puncaknya pada hari kemenangan, Idul Fitri.

Dari dalam, tentu seluruh umat Muslim berbahagia menyambut Idul Fitri. Lebih jauh, sejalan dengan kebahagian dari dalam itu, kebahagian juga seharusnya bersumber dari luar. Yang dari luar maksudnya adalah mereka yang bukan Muslim tetapi juga turut berbahagia dengan kedatangan Hari Raya Kemenangan Idul Fitri yang dirayakan umat Muslim. Terutama untuk agama Kristen, kebahagian menyambut Idul Fitri adalah sebagai bentuk konkret dari ajaran Yesus untuk berbahagia saat orang lain berbahagia (Rm 12: 15). Umat Muslim adalah saudara tak seiman tetapi sederajat sebagai manusia, yang karena itu, keberadaan umat Muslim juga memiliki arti yang penting dalam kehidupan umat Kristen.

Dalam sejarah, hubungan antara Kristen dan Islam tidak bisa dipungkiri tidak saling memiliki keterkaitan. Munculnya agama Yahudi kemudian Kristen yang dibawa oleh Yesus (Isa) bisa dibilang menjadi latar belakang untuk menjelaskan munculnya agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad di abad ke-7 (lebih lanjut tidak akan dibahas dalam tulisan ini). Historisitas itu mau memberikan bukti bahwa Islam dan Kristen adalah dua hal yang memiliki hubungan bernilai. Yang lain misalnya dengan melihat Al Qur’an bahwa nama-nama sosok Yahudi dan Kristen disebut, seperti Abraham yang disebut 69 kali dalam 25 surat, nama Musa 136 kali, nama Yesus (Isa) disebut 24 kali dan Maria (Miryam) Ibu Yesus disebut 34 kali (Magnis-Suseno, Iman dan Hati Nurani, 2014: 69). Lewat Nostra Aetate, Katolik juga menempatkan Islam lebih khusus soal “apa yang dianggap benar dan suci” dari dalam dirinya (Ibid, 28).

Nah, kembali ke soal rasa bahagia, ungkapan kebahagian menyambut hari raya Idul Fitri, umat Kristiani perlu memaknainya dengan terlebih dahulu menyadari bahwa Islam dan Kristen bukanlah suatu hal yang selalu harus dipertentangkan. Konteks pengertiannya adalah dalam kerangka mengakui yang lain sebagai saudara sesama umat manusia yang dalam agama yang dianut sangat dijunjung tinggi harkat dan martabatnya. Baik dalam Islam dan Kristen, hidup rukun terhadap mereka yang berbeda iman kepercayaan tidak perlu diperdebatkan lagi.

Saya tentu sangat berbeda dengan mereka yang membuat spanduk pelarangan umat Muslim untuk mengucapkan selamat hari Natal tahun lalu itu. Sebagai seorang Kristiani, mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri adalah juga perintah untuk melaksanakan hukum Tuhan dalam ajaran Kristiani, yakni mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri (Mat 22: 39). Turut serta berbahagia dalam kebahagian umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri adalah tanda umat Kristiani mengungkapkan kasih sebagai salah satu hukum Tuhan yang penting dijalankan oleh orang-orang Kristen.

Mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri” adalah bentuk nyata untuk turut berbahagia bersama umat Muslim. Lewat itu, umat Kristiani menunjukkan rasa bahagianya kepada saudara umat Muslim dalam kehadiran hari raya kemenangan Idul Fitri, dan harapannya umat Muslim dapat menerima kebahagian itu untuk menyempurnakan kebahagiannya di hari suci, hari raya kemenangan, Idul Fitri. Sekali lagi, kita umat Kristiani yang berbahagia karena mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri” kepada saudara-saudara umat muslim, berarti kita sudah menemukan satu lagi dari sekian banyak kebahagian Kristiani.

Semoga Hari Raya Idul Fitri 1435 H membawa berkah dan kebahagiaan bagi semua.

Petrus Richard Sianturi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun