Mohon tunggu...
Aditya Permadi
Aditya Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Skenario Film, dan Pencari Kerja

Maksimalkan potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Setitik Nyawa

19 Oktober 2019   14:22 Diperbarui: 19 Oktober 2019   14:30 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masihkah aku bisa yakin, tentang setiap pribadi setidaknya memiliki minimal satu potensi yang bisa berguna bagi dirinya sendiri dan juga orang lain disekitarnya?

Tapi saat ku lihat genangan air,

samar hanya ku lihat sosok yang seakan tanpa arti.

Ha ha ha, buat apa dia tercipta sebagai manusia?

Pecundang yang tidak layak diberi nyawa.

Arti hidupnya hanya sebatas membuat orang-orang disekitarnya lebih berusaha keras,

sekedar untuk memenuhi nafsu dan kebutuhannya.

Bangsat, kenapa kau masih saja hidup?

Bukankah kau berpendidikan?

Ku lihat kau juga berusaha sangat keras agar menjadi manusia berguna.

Tapi kenapa kau masih saja menjadi beban?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun