Mohon tunggu...
Pepih Nugraha
Pepih Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016.

Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016. Setelah menyatakan pensiun dini, hari-hari diisi dengan membaca, menulis, mengajar, dan bersosialisasi. Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal. Saat ini mengelola portal UGC politik https://PepNews.com dan portal UGC bahasa Sunda http://Nyunda.id Mengajar ilmu menulis baik offline di dalam dan luar negeri maupun mengajar online di Arkademi.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Kompasiana Mengganti Logo?

2 Maret 2017   09:22 Diperbarui: 2 Maret 2017   20:00 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Kompasiana Mengganti logo?

Demikian pertanyaan yang saya terima melalui fitur Ask to Anwer di Selasar, platform baru berbagi pengetahuan, pengalaman dan wawasan yang saya bangun.  Sebagai orang yang secara psikologis maupun fisik dekat dengan Kompasiana, karena saya termasuk pendiri awal Kompasiana, saya terpanggil untuk menjawabnya meski secara resmi saya sudah tidak di Harian Kompas atau di Kompasiana lagi terhitung sejak 1 Januari 2017.

Karena fitur Ask to Answer berupa permintaan dari sisi penanya dan tantangan dari sisi yang diminta menjawab, maka ada kesadaran atau bahkan kewajiban moral untuk menjawabnya. Mengapa? Karena orang yang bertanya (asker) menganggap orang yang ditanya (answerer) adalah orang yang punya kredibilitas menjawab karena pengetahuan, pengalaman dan wawasan yang dimilikinya. Maka saya menjawabnya sesuai pengetahuan, pengalaman dan wawasan saya mengenai Kompasiana.

Pada awal Kompasiana berdiri, Juni 2008 dan diresmikan peluncurannya pada 22 Oktober 2018 mengusung tagline "Journalist Blog" dan kemudian berubah lagi menjadi "Sharing.Connecting". Pada awal tahun 2017, Kompasiana sekaligus mengubah logo dan slogannya dengan "Beyond Blogging". Tagline ini seperti ingin menegaskan kembali keberadaan Kompasiana sebagai platform yang mengakomodir opini atau laporan warga. Dari sisi ini semangatnya tidak berubah. 

“Beyond Blogging” menggambarkan peran serta Kompasiana dalam menyatukan blogger dengan berbagai latar belakang pendidikan, letak geografis berbeda, usia, dan minat yang berlainan untuk bersinergi dalam berbagi konten, khususnya dalam bentuk tulisan (teks).

Logo dan tagline baru Kompasiana diresmikan dalam sebuah acara peluncuran di Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat, Jakarta, Kamis 23 Februari 2017 lalu. Selaku salah seorang pendiri awal, saya mendapat undangan khusus via telepon dari admin Kompasiana Nurulloh untuk hadir bersama. Akan tetapi pada saat yang sama harus berbagi pengetahuan tentang menulis di platform baru yang saya dan teman-teman buat, yaitu Selasar.com kepada aktivis Walhi bekerja sama dengan Wimar Witoelar, saya tidak bisa hadir di Palmerah Barat.

Bagi saya, logo maupun slogan, apapun namanya, dibuat dengan maksud penyegaran. Refreshing. Mungkin logo lama dan tagline lama "Sharing.Connecting" sudah tidak relevan lagi dengan kekinian, sehingga logo baru perlu dibuat. Demikian juga dengan slogan baru yang menyertainya, yaitu Beyond Blogging , yang kalau boleh saya maknakan sendiri sebagai "tak sekadar ngeblog". Tantangan ke depan Kompasiana dengan logo dan tagline barunya itu adalah harus membuktikan kepada Kompasianer (pengguna Kompasiana) bahwa Kompasiana benar-benar sebuah media yang "tak sekadar ngeblog". 

"Beyond" ngeblog-nya harus dirinci apa saja. Misal kalau selama ini dengan ngeblog di Kompasiana penggunanya bisa saling berbagi dan saling terhubungkan baik online maupun offline, menciptakan personal branding dan memberi hadiah uang/barang melalui lomba menulis, maka "Beyond" yang baru dari ngeblog di Kompasiana harus dijelaskan kepada para penggunanya. Dengan begitu tidak asal mengubah logo dan membuat slogan baru, tetapi memang ada hal-hal baru yang ditawarkan.

Saya berkeyakinan, Kompasiana sebagai media warga untuk menulis tetap akan maju dengan logo dan slogan barunya itu, asalkan apa yang diutarakan Mas Andy Budiman, Direktur Group of Digital KG saat peluncuran logo dan slogan baru, bahwa Kompasiana akan memperbaiki teknologi dan mempermudah akses masuk ke Kompasiana yang selama ini menjadi kendala utama berkompasiana, benar-benar dapat diwujudkan.

Salam...

***

Kemang, 2 Maret 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun