Mohon tunggu...
Pepih Nugraha
Pepih Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016.

Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016. Setelah menyatakan pensiun dini, hari-hari diisi dengan membaca, menulis, mengajar, dan bersosialisasi. Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal. Saat ini mengelola portal UGC politik https://PepNews.com dan portal UGC bahasa Sunda http://Nyunda.id Mengajar ilmu menulis baik offline di dalam dan luar negeri maupun mengajar online di Arkademi.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama FEATURED

Pak Hoegeng dan The Hawaiian Seniors

3 Desember 2018   21:50 Diperbarui: 14 Juli 2019   04:47 7483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Hawaiian Seniors (Foto TVRI)

Hoegeng Imam Santoso adalah jenderal polisi yang pada masa Orde Baru memegang jabatan paling prestisius di tubuh Polri, yaitu Kapolri. Ia pegang jabatan itu antara 1968 hingga 1971.

Tetapi, di tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 itu, orang lebih mengenal Hoegeng karena Irama Lautan Teduh-nya di TVRI bersama kelompok musik The Hawaiian Seniors.

Namanya juga Lautan Teduh (Pacific) yang adanya di sebelah timur Indonesia, terus ke timur sampai ketemu Hawaii, sebuah pulau yang kini masuk negara bagian ke-51 Amerika Serikat. Nah, di pulau yang lekat dengan pantai dan matahari inilah musik Irama Lautan Teduh berasal.

Bayangkan tubuhmu sedang berayun-ayun di ayunan jaring yang diikatkan pada dua batang pohon kelapa di tepi pantai Kahalu'u, Kauna'oa, atau Punalu'u di Hawaii. Jangan Pantai Waikiki yang sudah bising. Lalu angin semilir menebak dengan matahari yang bersinar terang di atas kepala. Dijamin kamu bakal terantuk kantuk.

Tambah lagi ini, saat itulah terdengar alunan nada dari dawai Hawaiian Guitar yang tampilannya mirip kecapi itu, tapi senarnya terus digesek-gesek mengggunakan "cincin logam" saat dawai berbunyi. Mirip sitar di India, setidak-tidaknya bunyi mengalun yang dihasilkannya.

Nah, pada tahun-tahun itu kamu tidak perlu bepergian ke Hawaii hanya untuk mendengarkan gitar Hawaii yang mengalun indah itu, cukup nonton TVRI saja yang secara berkala menampilkan The Hawaiin Seniors yang dipimpin Hoegeng ini.

Berdirinya kelompok musik ini digagas Soejoso Karsono (Mas Jos), seorang perwira TNI AU (dulu namanya AURI), yang mendirikan perusahaan rekaman Irama tahun 1951. Kalian yang pada belum tahun, Mas Jos ini adalah pendiri Radio Elshinta, yang bersama Hoegeng sama-sama menyukai musik Hawaii yang adem itu.

Menurut sejarahnya, Hoegeng dan Mas Jos bersama The Hawaiian Seniornya pertama tampil tahun 1968 di TVRI lewat acara "Irama Lautan Teduh". Tahu sendiri tahun itu televisi belum berkelir seperti sekarang ini, kebanyakan hitam-putih (BW), mungkin hanya orang-orang superkaya saja yang sudah punya televisi berkelir di tahun itu.

Selain Mas Yos yang menjadi vokalis dan Hoegeng yang pegang ukulele, juga ada George De Fretes yang jagonya gitar Hawaii, Rooselani Hoegeng yang tidak lain istri Hoegeng yang sesekali menjadi vokal, Mang Udel yang juga pegang ukulele, Bram Titaley vokalis yang suaranya "melot-leot" dan Ferry Berhitoe yang mainkan gitar akustik. Kalau tidak salah ingat Bram Titaley ini kakek dari penyanyi Harvey Malaiholo.

Hoegeng adalah jenderal polisi pecintai musik, maka ia dikenal di kalangan media asing sebagai "The Singing General". Kalau mau ditambahkan, sebagai "The Singing General" ia hidup di zaman "The Smiling General" sedang berada di puncak kekuasaannya.

Tak disangka tak dinyana, Pak Hoegeng dengan The Hawaiian Senior-nya harus pamit (kasarnya diusir) dari TVRI yang milik pemerintah itu untuk selama-lamanya. Terutama setelah Pak Hoegeng menandatangani "Petisi 50", sebuah petisi yang secara kritis mempertanyakan kepemimpinan Jenderal Soeharto sebagai Presiden RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun