Mohon tunggu...
Pelukis Lara
Pelukis Lara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajah Segelintir Sulawesi Tenggara

15 Desember 2018   08:16 Diperbarui: 18 Desember 2018   00:19 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku adalah seorang mahasiswa. Untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa, aku mengunjungi sebuah daerah yang belum pernah kudatangi sebelumnya, Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Setelah melakukan penelitian di sana, aku menyempatkan satu hari untuk mengelilingi daerah tersebut. Aku dan keenam orang temanku lantas berangkat pagi-pagi dengan menggunakan mobil yang kami sewa. Setelah menempuh perjalanan lebih dari 100km, kami sampai di tujuan pertama kami, sungai terpendek di dunia, Sungai Tamborasi.

Kami melanjutkan perjalanan sekitar setengah jam untuk mengunjungi tujuan kedua kami, Danau Biru. Cukup sulit menemukan jalan masuknya karena menurut informasi dari orang sekitar, danau ini terletak di tengah-tengah hutan. Setelah berkeliling di tengah hutan cukup lama, kami menemukan sebuah jalan masuk berupa tangga yang tersembunyi oleh pohon-pohon yang sangat rindang. Aku segera memarkir mobil di lahan kosong di dekat tangga tersebut. Tidak ada orang lain sama sekali di sana saat itu.

Setelah kami turun dari mobil, kami segera menghampiri tangga tersebut dan mulai melangkah menaikinya. Tidak lama kami menyusuri tangga tersebut, di balik pepohonan, kami melihat sebuah danau yang berukuran cukup kecil. Diameternya kurang lebih 20 meter. Danau ini dikelilingi tembok batuan setinggi 30 meter. Tangga tadi adalah satu-satunya jalan masuk ke danau ini.

Danau itu berwarna benar-benar biru, sangat kontras dengan warna hijau dan coklat di sekitarnya. Saat itu tidak ada orang lain di sana, hanya kami bertujuh. Salah seorang dari kami sontak mengeluarkan kamera untuk mengabadikan momen ini. Setelah puas berfoto-foto, aku dan salah seorang temanku bertatap-tatapan. Seakan bisa membaca pikiran, ia langsung tersenyum,"Yuk!"

Kami menanggalkan pakaian kami menyisakan celana pendek. Tanpa perasaan ragu-ragu, kami segera menceburkan diri. Kelima orang yang lain memilih untuk memandangi danau dari tepian saja.

Setelah berjalan beberapa meter ke arah tengah danau, kami mulai tidak bisa menjangkau dasar danau. Kami berdua lalu berenang mengitari danau sambil menikmati keindahan danau tersebut. Temanku tiba-tiba menghampiriku sambil menunjukkan sebuah batu yang sangat indah. Batu itu berbentuk lonjong, hanya seukuran jari tangan saja. Warnanya sangat unik, hijau muda terang tanpa ada pengotor sedikitpun.

Ia meraihnya dari tanah, lalu mengantonginya dan hendak membawanya pulang. Kami lalu melanjutkan mengitari danau dan akhirnya sampai ke titik terjauh dari tepian, tembok batu. Kami lalu meraih batu yang sedikit menyembul dengan niat untuk beristirahat. Saat kami berpegangan pada batu, kaki kami masih tidak bisa meraih dasar danau.

Tiba-tiba, secara bersamaan, kaki kami tertarik ke bawah batuan. Tangan kami masih berusaha menahan agar badan kami tidak tertarik ke bawah. Dengan panik, kami berusaha melawan gaya tarik tersebut sambil berpegangan pada batuan di sekitar kami. Tanpa ada alasan yang jelas, kaki kami berhenti ditarik. Kami segera berenang kembali ke tepi danau menghampiri teman-teman kami yang lain.

dokpri
dokpri
Menyadari ada yang tidak wajar, kami dibantu untuk keluar dari danau tersebut. Kami lalu menceritakan semuanya. Kami lalu menuju ke mobil, tentunya setelah aku dan temanku memakai pakaian kami kembali.

Berbagai pikiran tak wajar muncul di kepala kami mengenai kejadian tersebut. Mulai dari makhlus halus yang menarik kaki kami ke dasar danau, hingga adanya hewan air raksasa yang hidup di danau tersebut yang dapat menghisap manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun