Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Coblos Nomor 2 untuk Selamatkan Uang 70 Triliun Milik Anda

18 April 2017   23:30 Diperbarui: 19 April 2017   11:46 2558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ;www.harianpublik.com

Ketika anda memberikan uang 50 ribu kepada seorang pengemis, anda dipenuhi sukacita karena bisa berbagi. Jumlah uang itu bagi anda mungkin tak seberapa, tapi untuk pengemis itu sangat berarti. Dia menjadi berbahagia, demikian juga anda.

Satu lagi. Anda bisa sangat senang saat memberikan bonus hari raya kepada pembantu yang bekerja untuk anda. Jumlah bonus itu bisa lebih dari gaji rutin yang anda berikan. Si pembantu bahagia menerima, anda pun bahagia memberi.

Kenapa anda begitu bahagia mengeluarkan uang? Karena anda berikan secara suka rela.
Uang yang anda berikan didasarkan atas kuasa anda, bukan atas kuasa si pengemis atau si pembantu tersebut. Disisi lain, saat anda memberi, sebenarnya anda sedang menjaga Ego Anda.

Cerita sebaliknya, bila seorang pengemis diam-diam mencuri uang anda 10 ribu, apakah anda akan bahagia? Padahal jumlahnya lebih kecil dari 50 ribu. Saya yakin anda tidak bahagia. Bahkan anda akan marah!
Demikian juga, bila pembantu anda nyolong uang anda walau 'hanya' 15 ribu-yang belakangan anda ketahui, saya yakin anda tidak bahagia. Amarah anda akan muncul!

Kenapa demikian?
Ketika mengetahui milik anda diambil tanpa sepengatahuan anda, muncul perasaan anda dibohongi atau disurangi.

Perasaan dibohongi itu lebih dominan menyakitkan dibandingkan kehilangan uang 10 ribu atau 15 ribu milik anda tersebut. Ada rasa tidak rela dicurangi walau uang itu tidak besar. Ego anda seolah dipermainkan orang lain. Anda bukan hanya kehilangan uang, melainkan harga diri dilecehkan.

Kini anda secara kolektif punya uang 70 triliun dalam bentuk APBD. Anda telah rela membayar pajak sehingga terkumpul sebesar itu untuk kepentingan bersama. Anda mungkin hanya berkontribusi 200 ribu sampai 1 juta, tapi bagaimanapun, uang APBD 70 Triliun itu milik anda. Itu hak anda sebagai warga.

Sejatinya uang itu akan digunakan membangun daerah anda, memajukan hidup si pengemis, si pembantu dan semua orang di daerah anda, termasuk hidup anda dan anak-cucu saat ini dan masa depan.

Apakah anda rela bila uang itu dikorupsi, dicolong atau dijadikan bancakan sekelompok orang yang anda percaya untuk mengelolanya?
Saya yakin anda tidak rela.

Sama seperti ; Seandainya uang 10 ribu atau 15 ribu milik anda dicolong si pengemis atau si pembantu curang. Ada ketidakrelaan dalam hati yang bikin hidup anda tidak bahagia.

Kini anda punya dua orang pembantu atau pelayan yang bisa menjaga uang 70 Triliun itu. Nama mereka adalah Ahok dan Djarot.
Kedua pelayan itu tidak pandai bicara manis pada anda. Dia tidak menjanjikan hal yang muluk-muluk kepada anda selain mengerjakan apa yang anda inginkan bagi kualitas hidup anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun