Mohon tunggu...
Paulus Teguh Kurniawan
Paulus Teguh Kurniawan Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Alumni Master of Science in Finance dari University of Edinburgh, Inggris Raya. Fasih bicara bahasa Inggris dan Mandarin. Saat ini bekerja sebagai akuntan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ilusi Kebangkitan Komunisme

22 September 2017   23:42 Diperbarui: 23 September 2017   00:21 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi ente-ente yang ribut-ribut mengenai polemik G30S/PKI dan isu kebangkitan komunis di Indonesia, saya ingin bertanya dulu: anda sekalian tahu gak komunisme itu apa?

Komunisme dan G30S/PKI adalah isu yang paling banyak disalahpahami di Indonesia, disebabkan pembohongan dan propaganda habis-habisan oleh rezim orde baru selama puluhan tahun. Bahkan belakangan inipun banyak orang, termasuk seorang wakil ketua MPR kita, dengan konyolnya menuduh komunisme itu tidak percaya TUhan/ateisme. Betapa konyolnya. KOmunisme itu ideologi, sistem sosial, sama sekali tak ada kaitannya dengan Tuhan atau ateisme!

Kalau mau baca definisi singkat mengenai komunisme, bisa dibaca di sini: https://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme

Komunisme (bahasa Latin: communis, bahasa Inggris: common, universal)[1][2] adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersamaalat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang,[3][4] dan negara.[5][6]

Ide dasar dari komunisme itu adalah prinsip "sama rata sama rasa", alias semua orang punya harta yang sama rata, gak ada kaya-miskin, supaya tidak ada kesenjangan sosial. Dalam sistem komunis, segala sesuatu dikuasai dan dimiliki oleh negara, lalu "dibagi/dijatah" sama rata ke setiap warganya. Jadi tidak ada kepemilikan pribadi. 

Semua dimiliki negara, termasuk hasil kerja/hasil usaha kita pun. Tanah, air, hasil panen, hasil hutan, hasil tambang, perusahaan, dsb semuanya mutlak milik negara, lantas digunakan untuk kemakmuran rakyat secara merata. Karena itulah dinamai "communism", berasal dari kata dasar "community". Setiap orang akan mendapat "jatah" yang sama dari negara, gak peduli apakah orang itu pintar atau bodoh, berprestasi atau tidak, rajin atau pemalas, dsb, semuanya mutlak mendapat sama rata. Di sinilah letak kelemahan sistem komunisme: manusia jadi kehilangan motivasi untuk maju. 

Mereka akan kehilangan motivasi untuk bekerja keras, belajar tekun dsb, karena toh mereka tetap saja akan dapat jatah yang sama rata dari negara, jadi mereka tetap saja gak akan pernah bisa jadi kaya, gak bisa mengumpulkan harta dsb, tidak peduli seperti apapun mereka berusaha. Setiap hasil usaha mereka akan menjadi milik negara dan dibagi sama rata ke rakyat, jadi sia-sia saja berusaha. 

Kebalikan dari komunisme adalah kapitalisme. Dalam sistem kapitalisme, setiap orang bebas memiliki kepemilikan pribadi. Kepemilikan ditentukan berdasarkan siapa yang punya pertama kali memberi modal atau suatu hal, baik itu berupa modal uang atau modal tenaga. 

Kalau misal saya dan 9 teman bekerjasama membangun rumah, masing-masing keluar tenaga dan uang yang sama, maka kepemilikan rumah itu akan menjadi milik saya dan teman-teman saya, masing-masing dapat kepemilikan 10%, itu ilustrasinya. Perang dingin puluhan tahun antara blok barat (dipimpin amerika) dan blok timur (dipimpin uni soviet) dipicu oleh keinginan Amerika dan SOviet untuk membuktikan mana ideologi yang lebih baik: komunisme-sosialisme atau kapitalisme-liberalisme.

 Sudah ngerti?

Jadi sudah jelas, komunisme itu sama sekali TIDAK ADA kaitannya dengan ateisme. Bahkan sebenarnya, komunisme itu tidak memiliki pertentangan apapun dengan Pancasila. Bukannya saya membela komunisme, tapi coba tunjukkan, di sila yang mana ada pernyataan bahwa prinsip "sama rata sama rasa" itu dilarang? Baik kapitalisme maupun komunisme, keduanya sama-sama tidak bertentangan dengan pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun