Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Yang Tercecer dari Car Free Day

28 Maret 2015   20:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide dasar kegiatan car free day, ialah mengurangi polusi udara di kota-kota, maka dalam waktu tertentu, kawasan tertentu diadakanlah acara, car free day. Ide yang perlu mendapat apreasiasi untuk bersama-sama menjaga keberadaan bumi secara luas. Beberapa hal ironis dalam car free day:

Sampah yang luar biasa.

Sesaat setelah acara, semua pengunjung pergi begitu saja, sedang sampah yang dihasilkan plastik, foam, dan banyak lagi. Budaya sehat yang masih sebatas hura-hura namun belum menyentuh secara mendasar. Demikian pula pedagang makanan dan minuman yang membuang sampah di sekitarnya, yang biasanya taman pinggir jalan. Penawaran kegiatan dengan membagikan brosur dan pamflet yang menambah sampah. Ide mengurangi polusi udara, malah menambah polusi plastik dan tanaman yang diguyur kuah, sampah, dan air panas atau air sabun bekas cucian.

Penjualan binatang langka.

Ekonomi memang tidak akan jauh dari kedatangan orang yang berbondong-bondong. Penjual pun akan menggelar dagangan, sayangnya ada dagangan yang berupa hewan langka, seperti burung hantu. Selain itu juga eksploitasi binatang, dengan photo bersama burung hantu itu. Menyayangi bumi dengan mengurangi polusi udara, namun melecehkan lainnya.

Perubahan mental dan budaya perlu juga perhatian

Kegiatan olah raga yang ada, dicemari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, merokok, tindakan kontraproktif dengan ide dasar. Bagaimana mereka mengotori bumi juga orang lain dengan polusi rokok mereka, juga kembali ke sampah. Orang egois yang tidak mau bersusah-susah, tetap menggunakan kendaraan bermotornya mendekati area car free day, sehingga belum sepenuhnya mengubah kebiasaan, hanya mengubah saja yang belum memberikan kontribusi yang besar.

Kegiatan kontraproduksi.

Penjualan rokok dan iklan rokok, malah biasanya mereka menjadi sponsor utama. Mengurangi polusi pada dasarnya mengajak pola hidup sehat, kalau rokok malah mengiklankan diri dengan leluasa bahkan menjadi pusat perhatian apakah bukan ironis? Penjualan motor/mobil baik baru atau bekas. Sangat ironis, namanya bebas kendaraan malah menjadi sarana jual beli.

Kegiatan Politis

Orang datang tanpa perlu mengundang, digunakan beberapa pihak untuk mengadakan kegiatan politik, dukung-mendukung, atau lawan-melawan, sering diadakan di ajang car free day, wacana pelarangan kegiatan politik dan kepentingan golongan sudah sepantasnya ditegaskan dan ditegakan. Orang mau refreshing dan berolah raga bukan untuk direcoki dengan perebutan opini.

Car free day, merupakan salah satu sarana menghormati bumi, namun kalau perilakunya bertentangan dengan idenya perlu perhatian yang lebih jauh lagi. Perubahan perilaku secara mendasar bukan hanya seremoni atau kegiatan saja. Kegiatan-kegiatan yang ada juga sepantasnya sejalan dengan demi lebih baiknya alam, bukan sebaliknya.

Salam Damai

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun