Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PKS-Gerindra, dari DKI Hingga Seluruh Jawa, Jateng, Ganjar Bisa seperti Ahok

21 Juni 2017   06:37 Diperbarui: 21 Juni 2017   18:51 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PKS-Gerindra, dari DKI hingga Seluruh Jawa, Jateng, Ganjar Bisa Seperti Ahok

Sejoli yang baru merasakan bulan madu. Indah semuanya. Relasi yang ada manis, menyenangkan, membahagiakan, bumi hanya berdua, yang lain hanya ngikut. Apa yang dilakukan hanya kesenangan dan kebahagiaan. Soal tanggung jawab bisa dipending, soal kerja, biar esok saja, kalau kelar bulan madunya. Kelihatannya hal ini akan diperpanjang dan diperluas di beberapa tempat.

DKI-Jakarta

Semua toh sepakat kemenangan yang tidak terduga. Sejak awal bahkan anak bawang yang akan hilang di putaran pertama. Soal menang bukan kajian ini, namun bagaimana eforia kemenangan yang membuat semangat melebar untuk pilkada yang lain, seperti Jabar, Jateng, dan Jatim. Perlu dicermati apa yang di Jakarta, dominasi perang media maya lebih kuat, perang opini, dan penggiringan massa mengambang dengan cara identik pilpres.

Jabar

Gerindra menyatakan melirik Deddy Mizwar yang diusung oleh PKS sebagai wagub periode lalu. PKS menjadi jawara dua periode di Jabar. Harapan memperpanjang bulan madu. Namun banyak pesaing kuat di Jabar, ada Emil yang sukses di Bandung dengan medsosnya, pembangunan fisiknya, dan jelas kedekatannya dengan banyak kalangan. Ada pula Dedi Mulyadi yang sukses sebagai bupati dengan kekhasan budaya, dan dukungan parpol Golkar yang cukup kuat dan militan. Berbeda jika Dedi dan Emil berduet, akan ada dua kubu besar, hati-hati, polarisasi DKI akan tercipta, dan identik arahnya.

Kerasnya pilkada DKI bisa terjadi. Perlu jernih adalah  parpol dan penyelenggara pemilu taat azas dan penegakan hukum. Jangan sampai kisah DKI terulang, apalagi soal fitnah dan segala macam SARA, apalagi jika dibuat-buat.

Jateng,

Menarik apa yang pernah disampaikan salah satu politikus, kalau gubernur edisi lalu, Ganjar Pranowo bisa seperti Ahok. Membaca apa yang dinyatakan politikus, bisa benar bahwa hal itu merujuk pada soal popularitas saat ini, di mana keterpilihan gubernur ini sangat tinggi, dibanding calon-calon lain. Namun sekali lagi, namanya politikus, apa yang dinyatakan jauh berbeda apa yang hendak dikatakan. Jika demikian, bisa saja, artinya Ganjar masuk penjara sebagaimana Ahok dengan kasus berbeda tentunya. Kasus KTP-el akan digoreng mati-matian, untuk menggusur Ganjar tentunya. Identik pula yang hendak diusung, bekas menteri era Jokowi. Ada tiga indikator yang sama, pengusung identik, calon identik, "kasus" identik. Apa yang akan terjadi bisa juga identik.

Melihat banyaknya kesamaannya, potensi panas dan keras sangat mungkin terjadi. Apalagi daerah pinggiran dan jauh dari pusat bisa menjadi basis melakukan kampanye surga, kampanye dengan menjelek-jelekan lawan, dan sejenisnya. Saatnya pemilu bermartabat terjadi bukan terus menerus mundur ke belakang. Pemilu berkualitas, bukan menjual kebohongan dan macam-macam yang tidak ada sangkut pautnya dengan demokrasi.

Jatim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun