Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hewan-hewan di Kancah Politik Indonesia, dari Kebo hingga Kambing

6 Agustus 2016   19:14 Diperbarui: 6 Agustus 2016   19:22 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hewan-Hewan Di Kancah Politik Indonesia, dari Kebo hingga Kambing

Perpolitikan kita selalu menghadirkan hewan sebagai bahan olok-olok.  Hewan itu sendiri sering tidak sengaja identik dengan parpol tertentu. Berbeda dengan lambang parpol misalnya banteng untuk PDI-P, namun kalau menyebut kebo akan ingat Demokrat, sapi dengan PKS, kali ini kambing yang berkaitan dengan salah satu elit PDI-P.

Kerbau alias kebo.

Gara-gara para mahasiswa berdemo mengajak kerbau dengan ditulisi inisial petinggi negeri, maka keluarlah larangan demo membawa hewan. Kerbau diidentifikasi sebagai hewan yang dungu, longa longo,besar, namun seperti tidak bermanfaat. Apakah demikian? Sama sekali tidak, kerbau itu sangat taat, penurut, dan tahu banget siapa yang menggembalakannya. Jarang kandang kerbau itu sekokoh kandang sapi, bukan karena bodohnya, saking susahnya ia keluar kandang kalau bukan dengan penggembalanya.

Sekali ia buang air besar di suatu tempat, musim bajak berikut ia tetap akan berak di sana. Coba mana ada manusia ingat pernah buang hajat di mana? Kerbau masih ingat padahal sudah satu musim tanam berlalu. Berarti dia tidak bodoh.

Kini tenaga mereka tergantikan traktor, toh mereka kuat dan pekerja keras. Penggambaran demonstran tidak tepat. Besar, pekerja keras, dan  tenaga besar yang bermanfaat tentunya. Jarang ada  kerbau obesitas karena kurang gerak, meskipun hanya berendam saja.

Respons yang diberikan kepada demonstran  dinilai berlebihan, tidak heran kini kalau menyebut salah satunya, akan datang pemikiran pada yang lainnya. Padahal sama sekali berbeda.

Sapi

Ini gara-gara ada petinggi PKS yang tersandung suap import daging sapi, maka menyebut PKS akan lahir plesetan Partai Kandang Sapi. Padahal sama sekali tidak ada lambang sapi, tipe pekerja keras di ladang seperti sapi dalam slogan PKS. Apakah ini merugikan? Sebenarnya bisa menjadi titik balik untuk promosi. Misalnya saja, mereka bekerja keras dengan kader-kader mereka yang terbaik, militan, dan intelektualis untuk menyediakan peternakan sapi dan Indonesia mampu swasembada sapi. Sapi yang selama ini menjadi olok-olokan menjadi kebanggaan mereka. Para pencemooh tidak akan lagi bisa melakukannya karena sudah dibuktikan dengan hal yang sebaliknya.

Kambing

Hewan yang satu ini paling disukai orang yang suka akan vitalitas, entah apa yang berkaitan dengan seksualitas ataupun tidak. Menarik, hari-hari ini kambing menjadi berbincangan hangat karena dijadikan olok-olokan salah satu petinggi parpol. Enah mau mengatakan apa, yang jelas politikus ini menyatakan bahwa kambing dibedakipun akan mampu menjadi gubernur DKI. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah separah ini penduduk Jakarta yang memilih kambing menjadi gubernur. Tahu bahwa ini adalah perumpamaan yang sangat jumawa karena sangat tidak mungkin. Tidak perlu merendahkan orang lain, dalam  hal ini Ahok dengan kambing, dengan kambing saja kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun