Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dukungan untuk Ahok atau Sebentuk Intervensi dengan Bahasa Lain?

22 Mei 2017   19:50 Diperbarui: 22 Mei 2017   20:01 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dukungan untuk Ahok atau Sebentuk Intervensi dengan Bahasa Lain?

Menyaksikan apa yang disajikan dalam gelaran pilkada DKI memang paling heboh. Semua parpol berlomba-lomba menampilkan diri, baik secara positif ataupun negatif, main dua kaki, atau mau cari aman sendiri. Demikian juga ormas dan kelompok yang serasa ormas, ataupun individu lain. Salah satu yang masih terbawa soal Ahok dengan pernyataannya yang divonis sebagai penistaan agama.

Palu telah diketok dan dua tahun paling lama akan dihuni Ahok. Itu keputusan hukum yang harus ditaati oleh siapapun, termasuk jelas dijalani Ahok. Dukungan  moral dan spiritual,baik-baik saja dan sangat setuju, namun apakah demikian penilaian orang lain yang memiliki pemikiran yang berseberangan?

Apa yang lebih bijaksana dilakukan?

Pertama, taati prosedur hukum, sepanjang itu memang memungkinkan, seperti banding dengan segala levelnya. Di sanalah prosedur hukum Indonesia menjamin. Tidak perlu apriori dulu dan berpikir buruk sehingga malah menjadi kenyataan. Kekhawatiran hukum tidak tegak, intervensi terjadi dan sebagainya, dan itu malah menjadi permohonan yang bisa saja terjadi. berpikir baik bahwa hukum masih bisa dipercaya. (Ternyata, perkembangan terbaru, pilihan ini tidak diambil dengan segala pertimbangan dan motivasi)

Kedua, dukungan moral bagi pihak yang pro namun bagi pihak yang kontra bisa diartikan dan dimaknai sebagai bentuk intervensi, ingat bagaimana penilaian kala ada demo berjilid-jilid, mereka yang pro Ahok dihukum juga mengatakan itu bukan intervensi bukan?

Ketiga, apa bedanya dengan demo berseri dengan aksi ini jika tujuannya untuk mendukung atau membebaskan Ahok. Alangkah lebih bijak jika arahnya untuk kedamaian bangsa, tegaknya supremasi hukum, dan tidak ada lagi saling hujat. Karena toh Ahok sudah menjalani dengan sportif.

Keempat, jangan kaget jika nanti akan ada tindakan yang sama dengan pembenar aksi dukungan untuk Ahok dan jika berhasil. Malah membuat keadaan lebih buruk sebagai bangsa berlandaskan hukum. Tentu tidak mau demikian bukan?

Kelima, peristiwa hukum Ahok bisa menjadi jembatan bagi pelaku-pelaku lain yang indentik dengan apa yang dilakukan Ahok untuk juga dibawa ke muka sidang dan peradilan. Tidak ada alasan dan dalih karena Ahok bebas. Semua orang sama di muka hukum dan bisa menjadi landasan bagi bangsa ini lebih baik lagi.

Keenam, apa bedanya jika pengerahan massa dijawab dengan pengerahan massa juga dengan cara dan model yang berbeda. Dukungan sepakat dan setuju, untuk siapapun, namun jika memaksakan kehendak tentu tidak baik dan tidak sepatutnya bukan? Biarkan proses hukum berjalan.

Ketujuh, sikap ahimsa,model Gandhi lebih bijaksana, sehingga tidak membalas apa yang dilakukan pihak lain dengan sikap yang sama. Jangan lupa pilihan spiritual bisa jauh lebih kuat dan berpengaruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun