Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asyiknya Hidup di Asrama

1 September 2016   06:41 Diperbarui: 13 Juni 2017   07:55 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mendikbud  mewacanakan FDS, salah satu yang lama mengelola pendidikan demikian tentunya sekolah berasrama. Kenyang asam garam karena biasanya guru, pendamping, dan yang terlibat di sana orang dari sana juga. Alumni sendiri sehingga tahu banget soal dinamika anak asrama. Mau nakal seperti apa pasti mereka sudah tahu dulu. Jalan tikus hingga trik cari makan di luar jam resmi telah dipahami dengan baik. Jadi jangan cari pengasuh asrama orangnya alim, lurus, dan tipe orang taat aturan.

Saya tahu persis di dunia K ini banyak yang jauh lebih berpengalaman untuk berkisah mengenai asrama, tentu pengalaman dan sudut pandangnya akan beda. Hal berikut sebagaimana yang saya alami dan hadapi.

Jangan kaget kalau ada sebuah pemikiran, melanggar aturan adalah prestasi.

Ingat ini bukan kriminal, hanya kenakalan semata. Tidak jarang hal ini menimbulkan sebuat karya cipta kreatifitas. Coba saja mana ada di kelas boleh tidur, untuk menyiasati keadaan, buku-buku tebal disusun di meja seperti di rak, siapkan ruang yang cukup untuk kepala tidak terlihat dari meja guru. Tidur dengan nyenyak dan nyaman di balik buku yang serupa benteng. Atau merasakan kebanggaan kalau bisa mengerjain pengasuh saat dibangunkan. Belajar di kamar mandi karena kamar tidak ada lampu, sedang ujian sudah tinggal menunggu jam, padahal materi belum bisa paham. Hal-hal ini akan dikisahkan lima hingga sepuluh tahun lagi. Jangan harap dapat kisah demikian dari anak yang alim dan taat aturan.

Semuanya jadi satu sekolah, malu jika nilai rendah.Jangan heran anak asrama sering berkacamata tebal, suka kopi, dan jarang yang tidak suka baca. Malu jika nilainya rendah. Mana bisa makan enak dan tidur nyenyak jika nilainya jelek. Lha bagaimana tidak jika di meja makan pun bahasnya soal sekolah. Sumber belajar melimpah, rekan akan dengan rela mengajari yang minta bantuan.

Tidak ada rahasia.

Semua hal terbuka seperti bayi yang baru lahir, mau keringat bau, makannya banyak, cara atau kebiasaan tidur semua diketahui. Aad kisah lucu, dalam satu kamar rekan ini dari Bali, Sumba, dan Jawa. Rekan Bali dan Sumba ini sering mengigau dan jelas saja bahasa mereka. Jadi bahan ledekan bukan kebencian yang ada. Kelemahan dan kelebihan semua diketahui dengan baik, tidak ada gunanya untuk main rahasia.

Usil,salah satu hal yang paling mudah membuat akrab adalah keusilan, salah satunya pernah saya kisahkan tentang gelektlethong. Kisah lucu dan saru juga terjadi. tidak tahu bahwa rekan ini penakut, karena setiap cerita hantu paling semangat, suatu malam mau buang air kecil di kebun, malas di kamar kecil. Saya katakan, “Awas manukmu dibundheli...”Tidak disangka eh langsung saja dimasukkan, dan jelas saja ada basah-basah. Keusilan yang paling umum nama paraban,atau nama panggilan yang khas mulai yang baik, jorok, hingga buruk sekalipun ada. Ada jampes, cengoh, tomat,dan banyak lagi.

Paling menyenangkan itu bersaing sehat. Tentu aroma kompetisi dan persaingan dan rivalitas dalam hal studi, kemampuan atau prestasi dalam banyak bidang dalam ranah yang positif. Berlomba namun tetap sebagai teman dan saudara seperjalanan. Kemenangan rekan merupakan suka cita bersama, misalnya lomba yang diikuti teman. Iri hati apalagi dengki jarang menjangkiti. Prestasi rekan menjadi cambuk penyemangat.

Pernah dengan roti bakar cap setrika?Tentu belum pernah bukan? Ini nyata bagaimana membuat roti bakar dengan menggunakan setrika yang di sediakan. Padahal sebelumnya bisa saja untuk menyetrika cdtemannya.

Musim ujian sama juga siap-siap wabah influensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun