Mohon tunggu...
Slamet Parmanto
Slamet Parmanto Mohon Tunggu... Administrasi - traveller

part time traveller, full time dreamer\r\n\r\nparmantos.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jika Suamimu Seorang Engineer

11 November 2013   01:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:19 5913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13841095691136323404

[caption id="attachment_300772" align="aligncenter" width="480" caption="Sumber ilustrasi www.uniguru.co.in"][/caption]

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku pilihan hatimu. Maka, mungkin dan sangat mungkin engkau akan menyaksikan aku terlalu rasional dalam setiap persoalan. Sering dan mungkin akan sangat sering kau menjumpai aku memilih dan memutuskan sesuatu berdasar efisien apa tidak, bukan pada nyaman apa tidak nyaman. Karena aku berkeyakinan kenyamanan adalah sesuatu yang bisa diupayakan belakangan.

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku pendamping hidupmu. Maka, kau akan menyaksikan bahwa aku akan sangat jarang di rumah. Aktivitasku adalah di luar sana. Karena aku menyukai petualangan. Menginginkan hal berbeda dalam setiap keadaan. Hal monoton seringkali membuatku bosan. Tapi tenanglah, aku tidak akan bosan dengan apa-apa yang menjadi passion-ku dengan apa-apa yang menjadi prinsip dan pilihan hidupku. Termasuk saat aku sudah memilih pasangan hidupku.

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku kekasih hatimu. Maka boleh jadi kau akan menganggapku aku terlalu menyepelekan setiap masalah. Tapi bukan itu sebenarnya maksudku. Asal kau tau kompleksitas setiap masalah adalah kekal hukumnya, tapi aku hanya ingin mengajakmu untuk menghadapinya dengan menyederhanakannya. Menganggap setiap masalah bukan persoalan besar. Sehingga bahtera kita tetap tegar menghadapi setiap persoalan. Karena pada kenyataannya kita lebih besar dari setiap masalah itu sendiri.

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku ayah dari anak-anak terhebatmu. Maka maukah kamu, untuk menjadi ibu terhebat buat anak-anakku. Mengajari mereka, mendidik mereka dan menghebatkan mereka. Banyak-banyaklah untuk beraktivitas di rumah. Gantikanku saat aku diluar sana. Menceritakan tentang ayahnya saat mengantarkan tidur mereka. Dan saat aku kembali kerumah kaupun sudah menyiapkan segalanya. Dan kau berdandan lebih cantik dari hari-hari sebelumnya dan selalu tersenyum manis menyambutku. Menghadirkan kecerian di rumah kecil kita. Dan jangan khawatir kau akan bosan hanya beraktivitas di rumah. Aku akan selalu mendukung apa-apa yang menjadi passionmu. Asal tidak melupakan tugas utamamu.

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku sebagai pelengkap setengah dienmu. Maka kamu harus menerima kenyataan, bahwa cintaku kepadamu bukan cinta utamaku. Cintaku kepadamu tidak sama dengan cintaku kepada Tuhanku. Bahkan masih di bawah kecintaanku kepada orang tuaku dan mertuaku. Maka hormati aku sebagaimana aku menghormati (keempat) orangtuaku. Patuhi aku selama aku tetap taat kepada Tuhanku.

Dan saat bayanganmu menjadi kenyataan bahwa kau menyaksikan dirimu menjadi istri dari seorang engineer. Maukah kamu selalu mendampingiku, melengkapi ketidak sempurnaanku, hidup susah dan senang bersamaku, mengingatkanku saat lalai, membuka percakapan dalam setiap kebisuanku, menghadirkan keromantisan di setiap keadaan dan menjadi navigator handal untuk petualangan-petualangan kita sampai bahtera ini berlabuh di surga.

Parmantos

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun