Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bukan Sulap Bukan Sihir, Alat Ini Ubah Udara Jadi Air

16 Agustus 2019   14:53 Diperbarui: 16 Agustus 2019   14:58 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat Pengubah Udara Jadi Air (Dokpri)

Kemarin, ada yang menarik perhatian saat menuju ke parkiran Kementerian ESDM di Jakarta. Di lahan yang sebelumnya digunakan tempat parkir sepeda motor, kini dipasangi sebuah panel surya berbentuk persegi panjang berwarna biru tua. Dipasang dengan sudut kemiringan 30 derajat, hanya sejengkal saja dari permukaan tanah. 

Saya dan seorang kolega kompak menebak: alat ini pasti panel surya penghasil listrik. Maklum, kami sedang berdiri di kantor pemerintah yang tugas utamanya mengurusi energi dan sumber daya mineral. Apalagi, kampanye panel listrik kembali kencang usai peristiwa memalukan mati listrik, dua pekan lalu.

Dugaan kami ternyata meleset. Alat itu bukan penghasil listrik melainkan penghasil air walau tetap menggunakan tenaga matahari sebagai sumber tenaga. Hanya selangkah dari panel surya tadi, terdapat keran air kecil yang di-setting sedemikian rupa. 

Tentu ada pipa air berukuran setengah inci yang menghubungkan panel surya dengan keran. Mudahnya, model keran air yang serupa juga terdapat di beberapa tempat seperti Bandara Soekarno-Hatta. Air itu sudah siap diminum.

Bedanya, air yang berasal dari keran ini merupakan produk olahan dengan bahan dasar udara dan matahari. Udara yang terdapat di sekeliling panel surya diproses hingga berubah menjadi air dengan menggunakan tenaga matahari.

Tak afdol kalau tak mencoba. Nanti dikira hoaks pula. Maka saya memutuskan untuk membuka keran. Ya benar, air memang mengucur. Penasaran, saya mencicipi airnya, terasa hangat sedikit. 

Soal apakah air itu higienis, saya memang tidak paham. Tapi yang jelas, pemberitahuan yang ditempelkan di badan keran air menyatakan begitu. Air itu sudah pasti higienis. Satu lagi, terbukti saya tak sakit perut.

Karena baru pertama kali melihat, saya penasaran juga untuk mencari lebih tahu soal alat canggih ini. Dari penelusuran, alat yang diberi nama SOURCE, ini diperkenalkan pertama kali di Amerika Serikat.

Teknologi ini merupakan hasil inovasi dari pendiri Zero Mass, Cody Friesen seorang peneliti yang bermimpi mengubah kelangkaan air menjadi situasi berkelimpahan air.

Adapun volume air produksi SOURCE mencapai 4--10 liter per hari dengan daya tampung air maksimal sebanyak 30 liter. Di seluruh dunia, alat yang juga berjuluk panelidro ini diklaim telah menghasilkan 268.735 liter air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun