Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Rapuhnya Koalisi Prabowo Jelang Pengumuman KPU

6 Mei 2019   21:37 Diperbarui: 6 Mei 2019   22:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang meragukan solidnya koalisi capres 02. Bahkan BPN Prabowo-Sandi sering mendominasi isu politik sepanjang masa kampanye, hingga mengakibatkan TKN Jokowi-Maruf kelabakan membendung serangan.

Kedigdayaan BPN paling mudah diamati di media sosial, di mana isu yang bergulir selalu saja membuat repot capres 01. Padahal, sumber daya capres 02 tentunya jauh lebih terbatas ketimbang capres 01. Tetapi begitu kenyataannya. Kekompakan tim 02 memang harus diakui lebih unggul.

Meski begitu, solidnya koalisi 02 justru terlihat berantakan menjelang detik-detik pengumuman hasil suara Pilpres oleh KPU pada 22 Mei 2019 nanti. Parpol koalisi khususnya Demokrat, PKS, dan PAN seolah mulai mengambil jalan sendiri-sendiri. Tak lagi kompak mengklaim kemenangan Prabowo seperti sebelumnya.

Puncak tidak solidnya kubu 02 terjadi ketika Demokrat menduga ada pasokan informasi sesat kepada Prabowo. Wasekjen Demokrat Andi Arief melalui akun Twitternya, dan banyak dikutip media massa, Senin (6/5/2019), bahkan menyebut ada setan gundul yang memasok kemenangan 62 persen ke Prabowo.

Cuitan Andi kemudian dibalas Hidayat Nurwahid, politisi senior PKS. Dilansir banyak media massa, Senin (6/5/2019), Hidayat justru menyerang Demokrat. Menurut dia, pasokan informasi kemenangan 62 persen Prabowo justru datang dari Demokrat.

Silang pendapat antara Demokrat-PKS ini pun sontak menimbulkan asumsi liar bahwa Koalisi Prabowo saat ini tidak lagi kompak. Ada kesan, Demokrat secara tidak langsung telah mengakui kemenangan Jokowi.

Namun publik masih harus bersabar menunggu pengumuman resmi dari KPU. Jika Jokowi-Ma'ruf dinyatakan sebagai pemenang dan kemudian diakui Demokrat, maka saat itulah bisa dinyatakan bahwa koalisi Prabowo sudah tak lagi solid alias berantakan.

Rapuh...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun