Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Biografi Madden Siagian, Dunia Baru di Bumi Parahyangan

28 Juni 2018   23:45 Diperbarui: 29 Juni 2018   00:11 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampus Unpad (ilustrasi/Tribunnews)

Prancis baru saja menyingkirkan Italia secara dramatis dalam final Piala Eropa 2000. Golden goal alias gol emas yang dicetak Trezeguet pada menit ke-103 berubah menjadi petaka bagi Italia. Zidane dan kawan-kawan akhirnya mengangkat trofi Piala Eropa 2000 sekaligus mengakhiri sistem golden goal yang diperkenalkan FIFA tujuh tahun sebelumnya.

Kemenangan Prancis juga menandai perjalanan Madden ke belahan Pulau Jawa. Betul-betul sebuah dunia yang sangat baru, dengan segala pernak-pernik yang tersaji di Kota Kembang. Menikmati etalase toko yang dihiasi pakaian bermerek dengan harga cukup terjangkau, merupakan salah satu babak kehidupan paling berkesan bagi Madden yang telah menginjakkan kaki di Bumi Parahyangan, Agustus 2000.

Tetapi apa hendak dikata, ia hanya boleh bergumam dalam hati: suatu saat nanti saya akan memborong pakaian-pakaian bermerek itu. Kala itu, perjuangan di Bandung baru saja dimulai. Di Unpad, Madden hanya butuh empat tahun untuk menggondol gelar Sarjana Hukum, dengan predikat cukup memuaskan walau tak sampai menyentuh level juara grup.

Menjaga Titah Ayah dan Bunda

Dua buah koper dan satu tas diturunkan kernet bis Jakarta-Bandung. Bis berwarna biru muda itu tiba di Terminal Bandung menjelang sore. Madden segera menyeret koper lumayan berat itu menuju sebuah warung kopi di sudut terminal. Sebab kali ini, dia tak sendiri, tetapi ditemani ayah dan ibu tercinta.

"Di sini kau bersekolah bukan untuk main-main," begitulah pesan ayahanda tercinta. Walau hanya diucapkan sepintas lalu, pesan itu rupanya sukses mendongkrak semangat juga mengawal darah mudanya selama berkuliah di Bandung.

Meski tinggal di pelosok Sumut, ayahanda Madden sedikit banyak sudah mengetahui informasi tentang seluk-beluk kehidupan di Bandung. Sebuah kota yang dikenal dengan pergaulan pelajar yang cukup aktif sehingga kerap berujung pada terkendalanya pendidikan.

Bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun