Mohon tunggu...
panji wicaksono
panji wicaksono Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Financial Service Institution
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

A motivated economics major with high attention to detail combined with 2 years of experience in Financial Services Institutions. I have in-depth knowledge of financial instruments which enables me to maintain high client satisfaction even in difficult times

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Desis Gadis Melata

23 Agustus 2017   09:11 Diperbarui: 24 Agustus 2017   05:11 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Merayapi jalanan terjal,aku mengekori arah yang berpadu menyapa ribuan kelok dengan klason,kadang berbalas bahkan tidak sama sekali.malahan dihadang tegang oleh sorot lawan arah itu beberapa kali hampir bertubukan.bukit-bukit penghalangi sisi kanan,jurang curam menjulangkan tinggi penghuni hijau belatara.sesekali menumpahkan jerah lagi letih dipinggiran warung mengaruk dahaga.tapi tak kudapati wajah-wajah muram ataupun menyesal sejauh ini meninggalkan gemerlap dan keraimainya mereka tinggal.keyakinaanku hembusan semngat terus bersadar mengusir jerah dan keringat itu buan tanda menyerah,bukan hal yang mengherankan ekspresi-ekpresi itu memajnkan dibalik dinding-dinding layar genggam.sebut saja generasi seru melenial.memburu dan haus kegilaan mempuaskan keadaaan meniupkanya diruang maya.sebagian meneriakan butuh memanjakan adrenalin katanya.

Agustus,observasi ini soal menikmati semilir udara segar, tak Lupa mengedus aroma khas kadang2 ternak disamping pemukinan sahaja warga.mengakhir jejak-jejak kaki memulangkanku sampai jingganya surya.bagaimana bunga desa? Klasik ya? pegiat kkn lebih senang mengaris bawahi kata (k)embang-(k)embang pedesaa(n).sedari tadi belum kujumpai dari jendela itu,dibalik pintu-pintu rumah disini.jikalau tiada disana berlabuh,lebih baik memataskan diri sebaya seperjuanganmu jaket alamater biru ?entahlah khayalan ini mengelabui tugas pengabdiaaku.biarlah cukup angan-angan ini tak melangit lebih tinggi.aku hanya mecoba mencari cerita-cerita pendahulu kami dibalik kekayaan yang tersembunyi desa.dasar (k)akak-(k)akak (n)akal cerca anak-anak disekitar poskoku tinggal saat belajar.

Hari lusa makin jerah,takkan kulupakaan kamis penuh keceriaan.nyanyian bunda yang ajarkan untuk adik-adik taman bermain,apalagi yang kusayangi aqila.4 tahun itu paling belia dari kawan lainya.baru kurasakan mempunyai adik perempuaan itu akan sebahagia ini.menjadi (k)ekanaka-(k)ekanaa(n) memang sulit,mengubah tuturku memerankan gaya mereka.tak sabar menunggu jadwal selanjutnya.

Mengusir bosan malam ini diajak kawan pergi ke sarang tetangga.posko dusun kerajaan "(ke)nal dia dan (raj)utan (a)wal pertemua(aan)".lingkaran manusia memutar riu membanting kartu demi kartu.

Sebagian kukenali baik dan lainya entahlah tak kenal.

Halaman bukuku tak belum juga habis saat bersila santai bersandar berlangit-langit joglo.lebat menjalar makna tersirat.terusik dan agresifnya pandanganku mengelingi wajah-wajah baru hingga tertunda memilih memusatkan padanya.gerangan siapa gadis itu? Bukan kembang-kembang pedesaan ? asing ia diingataku.duduknya dipojok kananku,masudku 2 orang dariku jelasnya.

Gadis ini jelitanya tak berdusta,jemari manis dan remi beraduk menuai gelak tawa memecah syadu malam. Jujur saja aku suka tawanya,nyaring bunyi mengundang pingkal.tapi belum ada dariku nurani berisik atau pun menguntai getar,apa lagi keinginan bincang padanya untuk berkenalan.hanya tau namanya dari al.sapa saja "fika"sambil menggali ingatan pada seseorang,aku kembali melekat dibuku,mengarungi samudra cerita palsu.mataku terpaut membaca sedangkan telinga merekam celotehaanya,iya periang juga gadis penghibur yang baik.perhatiaanku memucak mengabaikan tulisan buku, menolehnya lagi saat beturan ingatan menanyakan apakah ia rekranasinya?ia mirip kawan pujaan masa kecilku,ia dipahat oleh seni maha karya.menaruh kesetiaan padanya.memuja tanpa suara aksara mengungkapkan rasa.itulah caraku yang slalu tak terburu kendati diselimuti ragu.aku menamai "gadis archa".takdir tak seirama,ia hidup disisi bumi yang jauh.archa itu angkuh lagi sombong.ia membisu kata laiknya pantung.hadirnya terbalik tidak seperti fika.dimana gemarnya memampang senyum mekar lagi merangkai canda.meruntuhkan rindu pada archa.bukuku terlan abis,tak paham isi buku karena lebih dominan aku mencatat sikapnya diotaku.

sesaat diujung perpisahaan mataku berat meminta merebahkan lelah hari ini.tapi aku masih membebani penasaran tantangnya,sekilas mata melukis dia serupa wanita muda layaknya dewi-dewi kayanganUtuh dalam parasnya,tapi kudengar kabar ia separuh ular ? Ia memangManusia ular pada singgah sananya genting.aku belum mengerti kenapa begitu.buat ingin rasanya mempelajarinya lebih tentangnya.lagi-lagi nuraniku berbisik prangsaka buruk.dibantah oleh premis nalar,berserukan tatkala 2 tubuh sejiwa dan sehati maka ialah sang pendamping sejati,itulah lamunan dimesi pikiranku sebelum terpenjam.terus saja mereka berdiskusi tuk tindakan dan keputusanku.pertengkaran nalar dan nurani.iya suka mereka atas pertimbanganya segalanya ini untuk hidupku,mohon kali ini saja ijinkan aku mematangkan mutlak atas apa yang aku dapati dari indraku.ingin merdeka selaras petunjuk sang kuasa.

semenjak itu harusnya aku menemui gadis ular.siang ini sekarang? Aku ragu mampu menjumpainya,dari kota ia akan kembali saat petang.tiba-tiba terkejut tak kusangka ia datang usai kutunaikan sholat isya. diteras muka rumah.segenggam hikmah sujud husyuk.ini mungkin yang namanya sidak "(si)nggah (da)mbaan (k)albu",tak segan bergabung kumpulan. sedetik pun aku tak ingin terlihat lemah di matanya.diamnya sungguh menawaan.terkesima cara melahap suguhan pisang.pisang yang dipetik langsung dari alam.kulihat "berkah rimba"dibaju bapak paruh baya berotel sepeda pagi tadi.makna itu menadakan paradigma sumber kehidupan warga adalah hutan alam.pola Fisiokrat adalah prinsip abadi desa tepansari.

ku tanyain"kamu suka pisang ya?"

"Lumayan,soalnya biar bisa poop aja "sedikit mengelitik lirih jujurnya.selera humornya bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun