Mohon tunggu...
Gendis Pambayun
Gendis Pambayun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan peramai dunia dan pengedukasi kesehatan jiwa

Seorang penyuka makanan pedas, penyuka seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perih Bersama Luka

14 Agustus 2017   08:38 Diperbarui: 14 Agustus 2017   08:47 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih di antara luka yang tak mampu mengering

terkelupas, bernanah dan penuh belatung

Mengerikan jika melihat dari pandangan nyata

Terpaku dalam diam, bisu tak mampu mengucap kata

Detikan hari, waktu telah berlalu

Meraba rasa, luka masih menganga

Mungkinkah ini karma??

Yang sedang mengerogoti tubuh ini

Nanah itu masih meleleh basah

Tak ada kesanggupan menghentikan

Meletup-letup bak bara menjulang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun