Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mereka Menyeret Merdeka

19 Agustus 2019   17:55 Diperbarui: 19 Agustus 2019   17:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka itu apa sih? Itu pertanyaan yang ditujukan buat saya. Yang bertanya tidak main-main. Diri saya sendiri. Ya, betul. Anda tidak salah dengar. Diri saya bertanya pada saya.

Saya jawab saja.

"Merdeka itu ya merdeka, titik." Lalu tiba-tiba saya menjadi ragu.

Diri saya kemudian menjawab dengan ganas.

"Kemerdekaan adalah nasi yang dimakan. Lalu jadi tai. Begitu Wiji Thukul mengabadikan dalam puisinya." katanya dengan mantab.

Saya protes. Merdeka dan kemerdekaan beda. Merdeka kata sifat. Kemerdekaan kata benda.

Lalu saya berdebat panjang lebar dengan diri saya yang menyebalkan itu. Dia ngeyel. Saya juga ngeyel.

Lalu kemudian dia, maksud saya diri saya yang bertanya itu, mengatai saya monyet.  Tentu saya marah. Saya maki-maki dia.

"Kalau saya monyet, kamu juga monyet. Bukankah kamu adalah saya. Dan sebaliknya" teriakku emosi.

"Jangan sok suci dan benar." ujar diri saya sengit.

Saya tak mau kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun