Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi-Ahok Menyerah Atasi Banjir Dan Macet

23 Desember 2012   10:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:09 3144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta 2 hari terakhir ini macet parah, dan penyebabnya adalah karena hujan lebat disertai guntur yang mengakibatkan dahan pohon patah dan menutupi jalan, serta banjir melanda jalanan ibukota karena saluran air maupun sungai yang melintasi Jakarta tak mampu menahan debit air yang besar sehingga air meluap ke jalanan.

Sebagai gubernur DKI Jakarta tentu Jokowi menjadi pihak yang paling dicari untuk mengatasi banjir dan kemacetan parah yang sepertinya tidak bisa hilang dari Jakarta, malah kemungkinan terburuk Jakarta yang akan hilang tertutup banjir suatu hari nanti.

Jokowi pun berdiskusi dengan Ahok tentang bagaimana caranya menanggulangi banjir dan macet, khususnya kemacetan yang makin parah dan terjadi setiap hari di Jakarta. Jokowi diwakili huruf J, Ahok diwakili huruf A :

J : Hok, ada usul gak biar Jakarta gak macet lagi ?
A : iya mas aku juga bingung, macet kan biasanya gara-gara si komo lewat, ini komo gak lewat, tapi macet tetap parah

J : mungkin karena kebanyakan kendaraan yah Hok ?
A : bener mas, Jakarta kebanyakan kendaraan. Tiap hari ada aja orang beli mobil baru, sementara mobil lama tetap dipakai.

J : bagaimana kalo kita pake sistem nomor kendaraan ganjil genap, kendaraan hanya boleh lewat di hari-hari tertentu ?
A : gak bagus mas, percuma, nanti masyarakat malah punya 2 nomor kendaraan ganjil dan genap, jadi timbul masalah baru

J : Jika kita naikan biaya parkir di tempat-tempat parkir bagaimana Hok ?
A : wah itu malah lebih repot lagi mas, nanti mereka malah parkir kendaraan di pinggir jalan karena ditempat parkir resmi mahal.

J : repot juga yah kalo gitu, bagaimana jika kita terapkan 3 in 1 disetiap ruas jalan pada jam berangkat dan pulang kantor, satu mobil minimal 3 orang ?
A : wah percuma mas, nanti malah joki 3 in 1 tambah banyak, menertibkan mereka susah mas, sekarang aja mereka berjejer tiap pagi sore di pintu-pintu masuk 3 in 1, apalagi kalo nanti diberlakukan di semua jalan, bisa-bisa jelek pemandangan kota Jakarta.

J : bagaimana jika kita bangun jalan tol dalam kota Hok ?
A : duhh, apalagi itu mas, selama pembangunan pasti macet tambah parah, dan setelah jadi jalan tol dalam kotanya macetnya pasti tambah parah

J : wah pusing aku Hok, lalu bagaimana jika kita tak bisa mengatasi banjir dan macet sampai akhir masa kepemimpinan kita?
A : Tenang saja mas, tidak usah pusing, masyarakat Jakarta pasti mengerti, Sutiyoso saja 5 tahun jadi pangdam Jaya dan 5 tahun jadi gubernur tidak bisa bebaskan Jakarta dari banjir dan macet, Fauzi Bowo puluhan tahun jadi pejabat pemda DKI Jakarta, 5 tahun jadi wakil gubernur dan 5 tahun jadi gubernur tidak bisa juga bebaskan Jakarta dari banjir dan macet. Kita kan baru setahun masih ada 9 tahun lagi.

J : hehehe bener Hok, encer juga otakmu Hok
A : Haiya.. Ahok gitu loh..

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun