Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Anak Kandung vs Anak Tiri

3 Mei 2013   19:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:09 1900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1367591809516277658

Membaca artikel rekan kompasianer Nessma Zweina Al Majd berjudul 'Repotnya menjadi anak tiri di kompasiana (terkait dihapusnya artikel saya yang berjudul kontradiksi) yang dipublish tanggal 30 April 2013 jam 05:53 WIB, artikel rekan Arke berjudul 'Repotnya Menjadi Anak Bukan Tiri di Kompasiana (Terkait Tidak Dihapusnya Tulisan Saya yang Berjudul yang Patut Ditiru dari Orang Arab)' yang dipublish tanggal 30 April 2013 jam 22:58 WIB, dan artikel rekan Elde berjudul 'Kasihan Anak Tiri itu….' yang dipublish tanggal 01 May 2013 jam 14:02 WIB, saya jadi ingin membahas fenomena dan plus minus menjadi anak tiri. Pada hakikatnya setiap anak yang dilahirkan di dunia adalah anak kandung, yang dikandung dalam rahim seorang wanita selama sekitar 9 bulan 10 hari, dan lahir ke dunia dengan selamat. Kalo anak gajah dikandungan ibu gajah bisa sampai 22 bulan, anak onta dikandungan ibu onta bisa sampai 15 bulan. Tidak ada seorang anakpun di dunia yang berkeinginan menjadi anak tiri, kecuali jika ibu kandungnya meninggal dunia atau meninggalkan bayi yang tidak diharapkan tersebut, maka sejak saat itu anak tersebut di rawat oleh orang tua yang bukan orang tua kandung. Sebutan anak tiripun tidak terhindarkan. Biasanya seorang ibu akan menyayangi anak-anaknya, baik kandung maupun tiri dengan baik. Karena anak adalah titipan Tuhan YME, namun dalam praktiknya sering kali terjadi anak tiri mendapat perlakuan yang berbeda dari anak kandung. Anak tiri lebih terpinggirkan sehari-hari. Bahkan sampai ada cerita rakyat tentang beda perlakuan anak kandung dan anak tiri, yaitu bawang merah dan bawang putih, juga ada film yang sangat terkenal dan box office sekitar tahun 1973 yang berjudul 'Ratapan Anak Tiri' dan tahun 1985 berjudul 'Ari Anggara'. Berikut adalah perbedaan perlakuan yang sering diterima anak tiri dibanding anak kandung, sehingga muncul istilah 'dianaktirikan'. Untuk lebih lengkapnya, cek it out ; 1. Anak kandung makan nasi dengan lauk ikan tongkol, bandeng, dan tuna, anak tiri makan nasi dengan lauk ikan teri, Sehingga anak kandung badannya gemuk dan montok, sementara anak tiri kurus kering kerontang. 2. Anak kandung pergi ke sekolah, anak tiri pergi ke musolah. Anak kandung belajar disekolah menempuh pendidikan formal (bayar) dari guru di sekolah, anak tiri menempuh pendidikan informal (gratis) dari ustad di musholah 3. Anak kandung berobat ke dokter, anak tiri hanya di plester. Anak kandung jika sakit, misal terjatuh dan terluka saat bermain, orang tua akan panik dan segera membawa ke dokter, takut ada apa-apa, misal luka dalam atau patah tulang, anak tiri jika terjatuh dan terluka, orang tua tidak panik dan cukup di beri plester. 4. Anak kandung dibelikan baju baru, anak tiri dibelikan sapu baru. Anak kandung mendapat baju baru untuk dipakai sehari-hari supaya badan terlihat bersih dan rapih, anak tiri diberikan sapu baru untuk dipakai sehari-hari supaya rumah terlihat bersih dan rapih. 5. Anak kandung jika tulisan dihapus admin di kompasiana gak komentar apa-apa, tapi berusaha memperbaiki dengan menulis lebih baik lagi dan diusahakan tidak melanggar TOC, anak tiri jika tulisan dihapus admin kompasiana banyak komentar, bahkan curhat melalui tulisan khusus terkait kenapa di hapus, merasa tertekan dan tapi tidak berusaha menulis lebih baik lagi dengan tidak melanggar TOC sehingga tulisan bebas dari sensor admin dan akun bebas dari banned atau suspended. Demikian fenomena yang kerap di alami oleh anak kandung dan anak tiri berdasarkan pengamatan dan peneropongan Eyang Aswong, yang di email ke pakde kartono, sehingga saya tuliskan di sini untuk menambah khasanah pengetahuan kita, dan menjadikan kita semua lebih bijaksana. Satu hal yang pasti, anak tiri tak perlu sedih berkepanjangan, karena ada yang lebih kejam dari ibu tiri, yaitu ibukota. Selamat malam Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun