Sejak hujan datang tengah malam
Aku tak lagi mengenal mimpi
Ia sangat menganggu
Angan-angan tentang esok hari
Sejak itu aku mencari tahu lewat burung hantu
Kenapa hujan itu membawa sabda rindu?
Kenapa hujan itu berfatwa bahwa rindu hanya sendu?
Kenapa hujan itu berkhotbah bahwa hanya doa penawar rindu?
Karenanya ia datang tengah malam
Agar aku bangun untuk berdoa
Dengan ayat-ayat sederhana
Yang aku pelajari dari nenekku dulu
Sejak saat itu,
Luka kuindahkan dengan doa
Doa yang entah apa jawabannya
Setelah aku terbiasa mengalaminya
Tetesnya mulai mampu kuhitung
Sampai saat ini jumlahnya
Masih sebanyak air mataku
Sejak ia menjauh dan menitipkan rindu padaku