Kabut di sini sudah kelewatan
Sepanjang hari ia menjahiliku
Dengan warna kelabu di mataku
Tidakkah kau tahu?
Lewat tetes hujan yang cepat sekali berlalu
Di atap rumah aku melawannya
Dengan seikat sayur bayam
Tidak mempan
Maka kuambil kemenyan
Tetap, asapnya tak membuatnya hilang
Apalagi yang harus kulakukan
Apakah aku harus bersembunyi di bawah ranjang?
Menonton kecoak-kecoak berlarian
Seperti seekor siput yang mengandalkan cangkang
Tidak, aku akan bertahan
Walau tergeletak dan berbatu nisan
Namun, seharusnya kau datang
Saat mendung menghujan di bulu mataku
Untuk mengajakku berpelukan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!