Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perawat Kepompong

17 Februari 2017   06:17 Diperbarui: 17 Februari 2017   06:54 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.liemmefung.blogspot.com

Di sela-sela jemariku
Hidup seekor ulat yang sudah jadi keponpong
Setiap aku makan ia juga makan
Dengan meramu semua lauk
Dalam ingatan

Keram jadinya jika ia berlagak seperti penari
Sanggul di atas kepalanya
Seperti selimut kuli yang penuh keringat
Basah, aku pun basah
Namun, aku tetap sabar
Sebabnya aku pemelihara keponpong

Penentu kedewasaannya kelak
Adalah bagaimana sekarang aku memeliharanya
Aku tak ingin menjadikannya
Setetes air yang dirindukan kemarau
Tapi mauku ia menjadi kemarau yang punya hujan keheningan

Jika waktu menginginkannya
Jadi kupu-kupu
Kubiarkan kau terbang
Terbanglah dan pakailah sayap yang sama
Agar setelah lelahmu
Kau akan ingat dan kembali padaku
Perawat keponpong dan pengagum sayap-sayap abadimu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun