Lembut tetesannya terdengar nyaring
Ia meninggalkan sejuk berkeran keran
Untuk mengingatkan fikir
Setelah rasa kemenangan
Rahim suci kembali mengukir ufuk dengan intropeksi
diri menyimpan salam agar tak pernah lekang.
Â
Tetes mengatakan dengan jelasÂ
Jangan berlalu musim keheninganÂ
Menyediakan kembali bulir embun untuk kesekianÂ
Kalinya. Sampai waktu berdetik dan berjalan
Membuka hari hariku membuka kisah kisah baru
Â
Dengan tetesan air itu,mari  membuat tintaku
Menari lagi..
Â
Cimahi,25 Juni 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!