Silam bersama kata tidak dan takut
Kenangan bermula pada satu belenggu, Â setia hingga hampir menguburku
Begitu sederhananya cinta kemudian hilang begitu saja sedang dini menunggu matahari petang menunggu malam.
Padahal itu hati
Padahal itu mata
Padahal itu jiwaÂ
Tetap saja namanya setia
Bukan waktu yang permainkanÂ
rindu, mengapa saja masih kepala
menggeleng
Pada setiap kelemahanku
Lewati sujud
Lewati syukur
Setiap hati ukiri kata cinta
Do'aÂ
Kupinta saja
Darimu
Cimahi,26 September 2017
Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!