Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Silam

26 September 2017   17:54 Diperbarui: 26 September 2017   17:58 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Silam bersama kata tidak dan takut

Kenangan bermula pada satu belenggu,  setia hingga hampir menguburku

Begitu sederhananya cinta kemudian hilang begitu saja sedang dini menunggu matahari petang menunggu malam.

Padahal itu hati

Padahal itu mata

Padahal itu jiwa 

Tetap saja namanya setia

Bukan waktu yang permainkan 

rindu, mengapa saja masih kepala

menggeleng

Pada setiap kelemahanku

Lewati sujud

Lewati syukur

Setiap hati ukiri kata cinta

Do'a 

Kupinta saja

Darimu

Cimahi,26 September 2017

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun