Mari menjamu pagi yang cantik
Dengan apa lagi jika bukan dengan suara ayat ayat setelah muazin memanggil. Dan dengan kalimah kehidupan setelah ruh di istirahatkan.
Pujianpun terlihat tertunduk
Di hadapan fajar doa di panjatkan, banyak harapan wewangian berjajar, hingga matahari turun berpijar memanjati keagungan.
Jangan terlewatkan wajah pagi.
Rumah rumah terbuka lebar, bukan hayalan tangga menuju langit di mudahkan, di titi langkahnya menghitung rindu dari mahluk kepada Tuhannya.
Wajah wajah basah bersama membangun peradaban.
CImahi,21 Agustus 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!