Mohon tunggu...
Diansyahzanan
Diansyahzanan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Dana Rohingya

17 Oktober 2018   21:40 Diperbarui: 17 Oktober 2018   21:45 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu matahari begitu terik, asap kendaraan pun beradu. Cucuran keringat menyusuri setiap lengkung wajah kami. Meski begitu, suara kita tetap lantang melantunkan "Peduli Sesama", "Peduli Rohingya". Bibir kita pun mengering karna teriknya hari ini. Sayang, kali ini pasar tak begitu ramai, volume kendaraan tak sesesak kemarin. 

Satu persatu mobil, motor kita datangi tapi kebanyakan dari mereka menolak. Sempat kesal menguasai kami, karna kebanyakan pengemudi mobil terlihat berpakaian rapi dengan mobil yang mewah. Tapi mereka hanya berisyarat menolak dengan tangan mereka.

Perhatian kami pun beralih kepada seorang ibu yang berpakaian hitam dan berambut pendek. Ia menyipitkan matanya, berusaha membaca poster Rohingya yang ku bawa.

"SELAMATKAN MUSLIM ROHINGYA"

"Maaf, saya bukan seorang muslim" katanya.

"Ohh iya bu, tidak apa. Karena ini masalah kemanusiaan bukan masalah agama."

Ia hanya mengangguk lalu tangannya mulai meraba dompet. Tak kusangka selembar uang berwarna biru ia masukan ke kardus uang kami. Mata kami saling memandang.

"Terimakasih ibu, semoga rezekinya lancar."

"Iya" jawabnya singkat sambil berjalan menjauhi kami. Sosoknya pun berangsur menghilang dari kami, tapi pandangan kami masih tertuju pada nya. Kami hanya saling pandang, tertegun karena perlakuan ibu itu. Hati kami terenyuh. Kami yang muslim justru tak jarang menolak untuk membantu sedangkan yang non muslim justru sangat peduli pada penderitaan orang muslim. 

RENUNGKANLAH!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun