Mohon tunggu...
Orang Mars
Orang Mars Mohon Tunggu... -

Indonesia sudah kelebihan orang yang banyak bicara. Jadi, menulislah | A lucid dreamer | An independent author of Fatin Shidqia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

XFI: Antara Rating dan Faktor X, di Mana Posisi Fatin?

11 Maret 2013   09:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:59 10702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13629909941761750655

Tidak bisa dipungkiri popularitas ajang pencarian bakat X Factor Indonesia (XFI) terkatrol oleh kehadiran Fatin Shidqia Lubis (16), yang datang hanya dengan modal menyanyi di kamar mandi. Peserta yang dimentori oleh Rossa ini, boleh dibilang paling 'hijau' dari segi pengalaman. Bandingkan dengan peserta lainnya yang kenyang pengalaman sebagai penyanyi cafe, dan bahkan dua di antaranya sudah masuk dapur rekaman seperti Alex Rudiart (eks vokalis Sahara Band) yang sudah berkali-kali muncul di tv swasta nasional semisal metro TV, pun juga Novita Dewi yang notabene-nya artis Nagaswara yang juga juara pertama menyanyi tingkat internasional di Kazakhstan. Meskipun penjualan album mereka mengecewakan.

Sebaliknya dari segi popularitas, Fatin Shidqia justru melesat jauh dibanding peserta lainnya. Tiga video penampilannya di ajang X Factor, menembus angka jutaan views di Youtube, termasuk video fenomenal-nya saat menyanyikan lagu Grenade saat audisi yang ditonton lebih dari 2 juta kali dan terus merangkak naik. Selain kebanjiran fans di Facebook dan follower di twitter, Fatin juga di dukung banyak artis lokal semisal band rock legendaris SLANK, Ryan D'masiv, Melanie Ricardo, Kevin Vierra, Judika, Rachel Maryam dan banyak lagi. Dari luar negeri, dukungan datang mulai negara tetangga Malaysia hingga daratan Russia. Belum termasuk fans dadakan dari beberapa negara.

Tentunya yang lebih fenomenal, video-nya yang muncul di laman web resmi Bruno Mars. Seperti belum cukup, Fatin yang video menyanyinya sering menjadi cover Youtube ini dua kali di puji oleh George Levendis melalui akun Facebook dan twitternya @HellasGL, saat menyanyikan lagu Grenade dan Diamond. George menulis : "Fatin making an impact in XF Indonesia!". George Levendis adalah sahabat Simon Cowell ( yang memformat acara X factor). George juga seorang eksekutif di perusahaan rekaman dan Syco TV, yang merupakan milik bersama antara Simon Cowell dan Sony Music Entertainment. Belum lagi video Fatin juga masuk ke situs gotalent.com dan jadi most popular di situs Amerika current.com. Menariknya video itu di-upload oleh user yang berasal dari Amerika. Di itunes, Fatin juga menempati urutan satu lagu yang paling banyak di unduh di Indonesia.

Ketenaran Fatin yang menggunakan Jilbab ini, dengan karakter suara yang sangat kuat dan original, tidak serta merta luput dari serangan para Haters. Cibiran sekelompok orang selalu saja datang silih berganti di beberapa video Fatin yang diunggah ke youtube. Mulai dari cercaan lebay, sok imut, hinaan fisik, kata-kata kotor sampai yang paling parah membawa isu SARA.

Salah satu komentar dari akun youtube Arief Tjandra : "halahhh Ikan Ftin lagi Ikan Fatin lagi..ga ngerti dimana bagusnya..dicomend dikit juga dia ud nanggis. paling ikut jejaknya si SULIS yang lagunya ubiiiiii..ubiiiii...pantes az juri cuma ngasih pujian, soalnya klo comend pedes langsung nanggis."

Selain akun di atas ada lagi beberapa haters seperti Deby Sill dan Ricky Putra yang tiap waktu memancing keributan di video Fatin, dengan kata-kata penuh penghinaan yang tidak mungkin ditampilkan di sini.

Keberadaan Fatin dengan fatinistic (sebutan fans Fatin), pupolaritas, dan kehadiran para Haters, membuat Fatin seolah-olah sudah benar-benar menjadi bintang baru di Indonesia. Rajinnya media online dan program TV memberitakan Fatin, telah membuatnya menjadi sebuah cahaya yang terbit sebelum fajar.

Fatin memang bukan tanpa cela dalam menyanyi. Mulai dari beberapa kali lupa lirik, ia juga belum maksimal di nada-nada tinggi. Sebuah kewajaran mengingat ia samasekali belum pernah mengecap bangku sekolah musik atau les vokal. Dari menyanyi di kamar mandi hingga unjuk kebolehan di panggung super mewah X Factor.

Dari sekian banyak popularitas yang diraup Fatin, orang-orang lantas bertanya, di manakah posisi Fatin sebenarnya? Benarkah dia sehebat itu, atau hanya sebagai 'korban' untuk menaikkan rating X Factor semata?

Sayapun yang sangat menggemari tipe suara seperti Fatin, tidak menyangkal adanya indikasi pihak XFI untuk menjadikan Fatin sebagai icon XFI Indonesia, dan upaya George Levendis menjadikan Fatin sebagai Ikon promosi XFI secara global di mata dunia. Karena memang X Factor tengah berusaha 'mendepak' acara serupa bernama The Voice. Lantas haruskah kita resah? Bukankah itu keuntungan yang saling memantul? XFI dan X Factor global mendapat lonjakan rating, sementara Fatin memperoleh promosi masive secara cuma-cuma tidak hanya di Indonesia tapi juga internasional seperti melalui George Levendis dan website Bruno Mars. Dan satu lagi, bukankah untuk menaikkan rating acara X factor itu, haruslah menggunakan sesuatu yang benar-benar mumpuni ? Apa iya George Levendis yang begitu jeli mengenali bakat, memakai Fatin sebagai ujung tombak promosi acara X Factor hanya gara-gara banyak pendukung? Bukan karena Fatin benar-benar punya faktor X yang besar ? Apa iya Fatin itu 'biasa saja?'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun