Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Halimah Yacob, Perempuan Melayu Pertama yang Menjadi Presiden Singapura

12 September 2017   16:25 Diperbarui: 13 September 2017   06:32 4005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pondok Cina--Senin, 11 September 2017, Komisi Pemilihan Umum Singapura atau Elections Department (ELD), mengumumkan Kandidat Presiden Singapura. Dari tiga Kandidat yaitu Halimah Yacob, Mohamed Salleh Marican, dan Farid Khan, hanya satu yang memenuhi syarat, yaitu Halimah Yacob.

'Persyaratan Unik'

Kandidat dari kalangan bisnis harus menunjukkan bukti keberhasilan memimpin perusahaan dengan ekuitas minimal Sin$ 500 juta sekitar Rp 4,9 triliun, atau memiliki pengalaman dan kemampuan sebanding.

Salleh Marican tak lolos seleksi administrasi karena ekutias perusahaan yang ia pimpin rata-rata sekitar Sin$ 258 juta atau setara dengan Rp 2,5 triliun selama tiga tahun anggaran.

Farid Khan tak lolos seleksi karena ekuitas perusahaan yang ia pimpin tidak mencapai SIn$ 500 juta.

Halimah Yacob dinyatakan lolos sebagai Kandidat Presiden, bukan karena seorang pebisnis, melainkan sebagai politisi, pejabat publik dan mantan Ketua Parlemen Singapura.

Perempuan Melayu, Politisi Karier

Halimah Yacob lahir 23 Agustus 1954. Halimah menjalani pendidikan dasar dan menengah di "Sekolah China khusus untuk perempuan, "Chinese Girls' School serta Tanjong Katong Girls' School. Kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di  University of Singapore hingga LLB atau Bachelor Legum Of Law tahun 1978. Tahun 2001 meraih gelar LLM atau The Master of Laws di National University of Singapore; dan 7 Juli 2016 mendapat gelar Doktor Kehormatan dari National University of Singapore.

Tahun 1992, bekerja sebagai praktisi hukum di Kongres Serikat Perdagangan Nasional. Tahun 1999 sebagai direktur Institut Studi Ketenagakerjaan Singapura, sekarang Institut Studi Ketenagakerjaan Ong Teng Cheong.

Tahun 2001 Halimah memasuki dunia politik, dan terpilih sebagai anggota parlemen dari Konstituensi Perwakilan Jurong Group. Pada pemilu 2015, Halimah adalah satu-satunya calon minoritas untuk PAP. Karier politiknya menanjak hingga menjadi Ketua Parlemen Singapura. Ia aktif berkampanye melawan kelompok Islam radikal, termasuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Tanggal 7 Agustus 2017, Halimaj mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua Parlemen dan anggota PAP karena menjadi kandidat presiden Singapura 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun