Mohon tunggu...
Rahman
Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Menulis apa yang saya suka, siapa tahu kamu juga suka. Twitter: @oomrahman.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Empat Pelajaran Asyik Copa America 2015

7 Juli 2015   15:54 Diperbarui: 7 Juli 2015   15:54 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Copa America 2015 memang usai dua hari lalu. Para sosok di CA 2015 menyajikan segala macam drama di Chili, negara yang menjadi tuan rumah sekaligus sukses juara di akhir turnamen. Selain kesabaran dan kerja keras mereka selama 99 tahun yang membuahkan hasil manis, ada beberapa hal menarik dari Copa America 2015 yang bisa kita petik menjadi pelajaran. Silakan duduk tenang dan baca perlahan.

1. Jangan bergantung kepada akar lapuk

[caption caption="Neymar Jr. 'Akar Lapuk' da Silva. Sumber foto: Twitter @ca201_en"]

[/caption]

Peribahasa ini tepat kita tujukan untuk tim nasional Brasil. Mereka dua kali tersingkir dalam turnamen level senior dengan cara yang tidak jauh beda. Ketidakhadiran Neymar di semifinal Piala Dunia 2014 menjadi alibi kekalahan memalukan dari Jerman 1-7. Pada Copa America 2015, absennya Neymar karena dihukum tidak bisa bermain di sisa laga turnamen ternyata memengaruhi kekuatan Selecao. Paraguay mengirim mereka pulang lewat drama adu penalti.

Sangat menyedihkan negara dengan tradisi sepak bola yang mengakar seperti Brasil terlalu bergantung kepada bocah banyak tingkah seperti Neymar. Kita semua tahu kekonyolan macam apa yang Neymar lakukan sehingga CONMEBOL menghukumnya. Bakat dan talenta pemain Barcelona ini memang sangat luar biasa, tapi sayangnya tidak turut diikuti kedewasaan. Sudah begitu, Brasil yang mengaku melahirkan legenda sepak bola setiap harinya, ternyata tidak punya pemain berkualitas sepadan. Sudahlah Brasil, jangan bergantung lagi kepada akar yang lapuk.

*Baca juga: Neymar dan Tak Ada Burger yang Mesti dibagi.

 

2. Setiap Bagian Tubuh Kita Pasti Dimintai Pertanggungjawaban

Salah satu aksi yang menjadi sorotan dalam CA 2015, apalagi kalau bukan perilaku Gonzalo Jara terhadap Edison Cavani. Tusukan jari Jara ke lubang (maaf) pantat Cavani di laga perempat final Chili versus Uruguay terlalu epik. Provokasi Jara membuat Cavani menampar wajahnya dan berujung ganjaran kartu merah oleh wasit Sandro Ricci. Uruguay yang kehilangan pemain bintangnya pun menyerah 0-1.

Jara sendiri dihukum tidak bisa tampil dua laga. Bek tengah ini tidak ambil bagian di babak semifinal dan final. Meski absen di dua pertandingan penting yang membuat Chili juara, Jara tetap bahagia karena negaranya juara. Tidak percaya? Lihat saja bagaimana cara dia berselebrasi.

[caption caption="Jari-Jari Jara Kini Membawa Bendera Chile dengan Bahagia. Sumber foto: ca2015.com "]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun