Liburan tinggal satu meter lagi, bahkan dari jendela rumah
aku bisa melihat deburan ombak serta suara burung berwarna
putih yang bersahutan menerima wisatawan.
Ayahku sudah seminggu ini pulang malam, sebab banyak
kendaraan yang harus dijaga. Tapi, aku dan ibu selalu menyambut
kedatangan ayah penuh suka cita. Kubawakan alat kerja ayah berupa
tas kecil berisi uang ribuan, sisa karcis parkir terikat karet,
dan peluit geripis.
Kata ayah besok minggu aku diajak rekreasi.
Mendengar itu hatiku sontak gembira.
Setiap tidur aku bermimpi mandi di pantai, mengunjungi kebun binatang serta mengintip teropong bintang.
Hingga hari minggu pagi tiba, berangkatlah kami bertiga.
Naik kendaraan roda dua. Bekal baju ganti hanya satu biji.
Pikirku nanti akan diajak renang di kolam berbentuk angka nol.
Sampailah kami di alun-alun. Melihat atraksi topeng monyet, sambil makan mangga masam yang ditaburi garam.
Selingannya tahu petis dan kopi termos.
Mendadak perutku mules, untunglah ayah sigap, ia segera menggendongku ke kendaraan. Kami segera pulang bertiga. Tepat jam dua. Sebab ada satu peserta rekreasi sedang mules.Â
Malang, 14 Desember 2019