Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Digital

12 November 2019   13:24 Diperbarui: 12 November 2019   13:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tamarackshackantiques.com

Aku seonggok puisi tua
Tak seorangpun sudi membacaku
Bahkan kata penyair, aku ini mirip
pelacur tua.
Terbawa deru angin kesana-kemari
menjajakan bait keindahan.
Tak ada mata melirik dan mengajak bicara.
Ditemani tiang listrik yang menyalakan
gemerlap serta remang-remang akhir pekan

Air terus mengalir.
Nafasku penuh asap.
Airmataku gerimis.
Huruf-huruf meninggalkanku.
Berloncatan kesana-kemari
mencari tumpangan di koran
dengan berita:

"Kertas Puisi telah menjadi Digital"

Malang, 12 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun