Mohon tunggu...
Omri Samosir
Omri Samosir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa biasa saja dan tidak akan mengganggu hidup anda

Menulis itu lebih dari sekedar menyenangkan, karena juga mendorong keinginan membaca. Cara yang paling konvensional adalah menulis yang benar benar kita ketahui, tetapi menulis untuk sesuatu yang tidak seluruhnya kita ketahui juga bisa menjadi asyik, karena segera mengetahui dari pembaca kita, betapa bodoh dan dangkalnya kita dan ahirnya mendorong untuk lebih tahu. Saya menyenangi perjalanan jauh, olah raga, fotografi, nanam sayur dan mendorong kiat hidup sehat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Pernah Membuang Atau Mengoperasi Kantong Empedu

31 Maret 2012   07:21 Diperbarui: 4 April 2017   17:58 6399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1333179138979546392

Tadinya artikel ini saya akan muat beberapa minggu lalu, namun Ibu Negara tiba2 sakit batu empedu dan ahirnya dioperasi dan kantong empedunya dibuang. Ahirnya saya urungkan niat memuat artikel ini, walaupun menurut orang lain waktunya sangat tepat, mumpung jadi topik di Koran. Masalahnya saya ndak mau nebeng popularitas, karena untuk saya kantong empedu si Tohir dikampung Krukut sama pentingnya dengan Ibu Negara kita, jadi kapanpun artikel ini saya muat, tidak ada bedanya.

Kelihatannya standar pengobatan untuk batu empedu yang kronis bagi ilmu kesehatan sekarang adalah dengan mengoperasi, membuang kantong empedu yang bermasalah. Apakah cara ini benar atau salah? Inilah yang kita ingin ulas dalam artikel ini.

Cairan Empedu itu sendiri diproduksi oleh Liver [hati] dan digunakan untuk memroses makanan, lemak dan nutrisi lainnya. Cairan empedu ini diproduksi secara kontinu oleh Liver dan bila anda makan maka cairan empedu akan masuk kedalam usus untuk dipakai disana dan bila sedang tidak diperlukan atau bila ada kelebihan supply maka akan disimpan didalam kantong empedu. Yang sangat perlu dimengerti disini adalah bahwa cairan empedu itu bukan diproduksi oleh [kantong] empedu. Empedu [kantong empedu] hanya merupakan kantong penyimpanan cairan empedu, jadi bukan pabriknya. Ini kesalahan utama yang masih banyak tidak dimengerti oleh praktisi kesehatan sekalipun.

Lalu mengapa terjadi batu empedu? Ini terjadi karena kualitas empedu yang dihasilkan oleh Liver tidak baik, sehingga dalam waktu lama akan terjadi pengendapan di kantong empedu dan membentuk batu empedu. Jadi kembali lagi ditegaskan bahwa yang salah bukan kantong empedunya, tetapi livernya.

Bila demikian adanya, mengapa kantong empedu anda perlu dioperasi? Ini tidak menyelesaikan masalah, karena sebenarnya Liver anda yang bermasalah. Ini sama saja dengan bila mobil anda rusak karena oli atau bensin anda ternyata bercampur air dan akhirnya mobil itu anda buang!! Lho, yang bermasalah adalah olinya atau bensin nya, mengapa mobilnya anda buang? Itu pekerjaan tolol dan dungu. Tindakan ini hanya memperbaiki simptomnya saja tanpa memperbaiki masalah sesungguhnya [liver].

Dokter anda akan mengatakan bahwa [kantong] empedu anda perlu dibuang karena bila tidak ia akan menghasilkan batu empedu terus dan ini sangat berbahaya.. bla..bla..bla. Lho.. Bung, bila kantong empedu dibuang, cairan empedu ini tetap saja akan memroduksi batu empedu, namun tempatnya tidak di kantong empedu, tetapi pada jaringan liver dan itu lebih berbahaya lagi.

Apakah ada akibat lain dari pembuangan kantong empedu ini? Sangat banyak dan inilah alasan agar tidak pernah membuang kantong empedu. Pertama, seperti dikatakan diatas, batu empedu sekarang akan terbentuk pada jaringan liver dan ini sangat berbahaya. Selanjutnya system pencernaan anda akan sangat terganggu karena badan tidak dapat menyimpan cairan empedu lagi dan akhirnya anda kekurangan zat [empedu] yang dibutuhkan untuk memroses makanan yang anda makan. Ketika kantong empedu anda dibuang, tidak ada lagi tempat menyimpan cairan ini, walaupun liver anda secara terus menerus menghasilkan cairan empedu. Cairan ini akan terbuang langsung ke usus dan mayoritas akan dibuang oleh tubuh. Ini dapat menimbulkan obesitas, gangguan jantung, liver dan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Dokter anda mungkin akan memberi saran untuk tidak memakan terlalu banyak lemak [karena cairan empedu anda sedikit dan lemak tidak dapat diproses dengan baik]. Jangan lupa bahwa jumlah lemak yang baik itu lebih banyak dari yang jahat [jenuh] dan akhirnya anda kekurangan lemak. Itu bukan berarti anda akan menjadi kurus, tetapi seluruh metabolisme yang menggunakan lemak, termasuk cholesterol untuk kerja otak anda akan berkurang dan anda menjadi tidak sehat.

Bila demikian, apa yang perlu dilakukan bila anda mendapat penyakit batu empedu?

Pertama, JANGAN PERNAH MEMBUANG KANTONG EMPEDU. Apapun yang anda lakukan, namun jangan yang satu ini. Kedua, PERBAIKI LIVER anda dengan merubah asupan makan anda. Batu empedu itu terjadi karena anda mengonsumsi makanan2 yang cenderung membentuk endapan pada batu empedu. Ketiga, bila batu empedu ini menimbulkan rasa sakit [kolik] yang menyakitkan, sembuhkan dengan cara lain untuk membuang batu empedunya. Bisa dilakukan dengan enema kopi misalnya, atau dengan cara alternatif lain seperti cuka apel dan garam inggris. Berbagai cara tersedia untuk membuang batu tadi, namun ingat bahwa Liver anda perlu diperbaiki, karena bila tidak, memang batu empedu ini akan terbentuk terus.

Catatan: Artikel ini adalah salah satu dari sebagaian artikel yang ditulis untuk memberikan informasi kesehatan bagi masyarakat. Informasi dihimpun dari berbagai artikel dan jurnal kesehatan dan informasi sejenis dapat diperoleh pada publikasi lain pada media internet atau media lain. Bila pembaca ingin mendapatkan artikel pendukung atau sejenis dapat menghubungi penulis. Sejumlah topik mungkin dirasakan sangat controversial dan mengganggu kenyamanan praktisi kesehatan maupun Pabrik Farmasi dan untuk hal2 yang perlu diulas dapat dilakukan pada Blog ini secara sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun