Mohon tunggu...
Ombrill
Ombrill Mohon Tunggu... Jurnalis - Videografer - Content Creator - Book Writer

Book Writer - Video Blogger - Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

TVONE dan TVMU Tayangkan Film "G30S/PKI", TVRI Masih Ragu

24 September 2017   09:19 Diperbarui: 25 September 2017   03:52 14740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Satu-satunya stasiun televisi nasional yang konfirm akan tayangkan film Penghianatan G30SPKI adalah tvOne. Televisi swasta yang bermarkas di Pulogadung ini akan memutar film karya Arifin C. Noor ini pada Jumat, 29 September 2017 pukul 21:30 WIB. Sementara MNC group (RCTI, MNCTV, dan Global TV), lalu Emtek Group (SCTV dan Indosiar), Trans Corp (Trans TV dan Trans7), serta Metro TV sepertinya tak akan menayangkan. Boleh jadi para konglomerat media televisi yang tak menayangkan film Penghianatan G30SPKI ini takut.  Mereka lebih suka "main aman" dengan mengikuti pemerintah untuk tidak mengangkat lagi isu komunis. Kalau pun ingin menayangkan film tentang G30SPKI, harus dengan "versi baru" agar bisa diterima generasi milinieal. 

Selain RCTI, MNC TV, Global TV, SCTV, Indosiar, TransTV, Trans7, maupun Metro TV, televisi yang juga masih ragu untuk menayangkan kembali film Penghianatan G30SPKI adalah TVRI. Padahal, sebelum pemerintahan Jokowi, TVRI berani menayangkan film berdurasi 3 jam lebih tersebut. Lebih dari itu, di media sosial para netizen -yang tentu saja pembayar pajak yang membiayai TVRI- sangat mendukung TVRI untuk tayangkan film tersebut. Bahkan dukungan terhadap TVRI sempat viral di medsos.

Politisi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi sempat mengeluarkan pernyataan, bahwa pemutaran film Penghianatan G30SPKIsangat penting, karena akan membuat masyarakat Indonesia paham akan sejarah bangsa ini. Bahkan anggota Komisi I DPR RI ini mengatakan, "Bila TVRI tidak menayangkan, masyarakat akan melihat komitmen pemerintah terhadap peristiwa G30SPKI, baik itu sikapnya terhadap TAP MPRS 25 Tahun 1966, ataupun penghormatan-penghormatan formil pada tanggal 30 September dan 1 Oktober".

Sebetulnya Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI sudah meminta Direksi TVRI memutar film tersebut. Bahkan ada grafis promosi TVRI menyiarkan film Penghianatan G30SPKIsudah tersebar di medsos. Namun, di internal TVRI sendiri masih ragu. Bisa dimaklumi, para pejabat TVRI pasti takut salah langkah. Jika stasiun televisi ini berani tayangkan, boleh jadi ada sosok yang bertanggung jawab pada pemerintah. Risikonya, sosok ini siap disingkirkan atau TVRI tak mendapatkan suntikan dana besar lagi sebagai biaya operasional dari pemerintah.

Selain tvOne, stasiun televisi lain yang sudah konfirm akan tayangkan film Penghianatan G30SPKI adalah tvMu. Saat ini, tvMu memang sedang berkibar di dunia televisi digital. Stasiun televisi muslim ini menjadi saluran alternatif, di luar televisi mainstream(baca: televisi analog). Televisi yang bermarkas di Menteng, Jakarta Pusat ini adalah televisi digital free to air (baca: gratis) yang bisa dinikmati penonton di wilayah Jabodetabek dan Banten. Selain bisa dinikmati di tv digital, tvMu juga dinikmati di parabola dan streaming (tvmu.tv/). 

Selain itu, tvMu ada di pay tv, baik di Indihome Usee TV, Big TV, SMV, maupun MNC Play. Jika tvOne tayang pukul 20:30 WIB, tvMu lebih awal menayangkan film Penghianatan G30SPKI, yakni pukul 19:00 WIB. Sebelum tayangkan film, tvMu tanyakan sejumlah paket feature mengenai kebiadaban PKI di program Berita tvMu.

Memang, saat ini pemutaran film Penghianatan G3oSPKI mengalami polemik. Ada yang mengatakan, film tersebut merupakan doktrin (alm) Soeharto di masa Orde Baru. Sebagian lagi mengatakan, yang perlu diperlihatkan bukan filmnya, tetapi idologi komunisme yang perlu diwaspadai dan dikampanyekan lagi agar generasi milinial paham. Sebab, film hanyalah sebuah karya. Meski memiliki nilai sejarah, tetapi sebuah bentuk dokudrama tetap memiliki unsur imajinatif. Sementara, esensi tentang peristiwa yang ada di film, lalu ideologi komunisme, tentu sebuah fakta. 

Sebelum peristiwa 30 September 2017 atau masa Orde Baru, PKI sudah melakukan sejumlah pemberontakan terhadap NKRI. Setidaknya menurut sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara ada 5 kali, yakni pada 16 Oktober 1945; lalu 12 Februari 1946 di Cirebon; 3 Juli 1946; 19 September 1948 di Madiun; terakhir di Jakarta 30 September 1965 yang sebagian orang mengatakan rekayasa Orde Baru.  

Mereka yang tak setuju penayangan film Penghianatan G30SPKIdi televisi, lebih suka nonton bareng (nobar) film Senyap (The Look of Silence) dan Jagal (The Act of Killing). Padahal, banyak orang mengatakan, dua film tersebut juga tidak bisa dikatakan objektif melihat peristiwa. Film karya Joshua Oppenheime tersebut hanya melihat korban dari kalangan PKI saat Orde Baru. Artinya tidak komprehensif melihat gerakan PKI pada pra-Orba yang sudah diungkapkan sejumlah sejarawan. Baik Senyap maupun Jagal mengajak penonton untuk berempati pada korban-korban PKI dan ujung-ujungnya berharap PKI dimaafkan, lalu TAP MPRS 25 Tahun 1966 dicabut. Pintar bukan doktrinya? 

Anyway, tvOne dan tvMu sudah komit menayangkan film Penghianatan G30SPKI. Jika tak sempat nonton televisi, Panglima TNI pun sudah mengintruksikan agar seluruh daerah membuat nobar film tersebut. Dengan begitu, seluruh masyarakat, baik generasi tua, maupun milenial, paham keganasan PKI. Dan komunisme sebagai ideologi, tak berhak ada di tanah air ini.

Salam NKRI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun