Mohon tunggu...
Black Horse
Black Horse Mohon Tunggu... -

Black Horse; Nomaden, Single Fighter Defence.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kapan "Tiada A selain B" Menjadi Masalah?

9 Juli 2012   22:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:08 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13418735761695368825

[caption id="attachment_193339" align="alignleft" width="473" caption="http://azaleav.com/wp-content/uploads/2010/08/logika_dla_opornych.gif"][/caption] By the way, notes ini berangkat dari ekses perseteruan di beberapa lapak yang tak tuntas. Berikut ini; -- http://filsafat.kompasiana.com/2012/07/08/cara-atheist-menciptakan-takdir-mengenang-kematian-konduktor-edward-downes/, -- http://filsafat.kompasiana.com/2011/12/06/tuhan-antara-ada-dan-tiada-warming-up-for-dialogue/ -- http://sosbud.kompasiana.com/2012/07/04/kritikan-terhadap-buku-richard-dawkins-god-delusion-1/. Sering kita ajukan pertanyaan, soal kapan "Tiada A selain B" menjadi masalah? Jadi begini ... sekedar hiburan aja yah, jangan dipikirkan! "Tiada A selain B" adalah statement p (.) oleh O, dalam situasi dimana A adalah semesta yang diamati (dilihat, dipikirkan, dirasa, dll) oleh O, pada posisi ruang-waktu R relatif terhadap A, dengan keadaan U, dalam  konteks S (domain of interest). Alur ceritanya begini, diberikan kepada O suatu elemen x dalam A. p (x) adalah statemen O tentang x dalam A, yaitu: p{x, O, A | A (x, O, R, U, S, ...)}. Untuk lebih sederhana dinotasikan dengan: p{x, O, A | (x ; O1, O2, ..., Om)}. Jika x merupakan set elemen dalam A yang memenuhi definisi komposit e dan proprti fisik (parameter dan struktur internal) h, maka: p{x, O, A | A (xi, Oj)}, dimana x [i, k, l] = e1h1 + e2h2 + ... + ekl. Dimana i = 1, 2, ..., n dan j = 1, 2, ..., m. O saya sebut @Neat, dan Oj disebut @neo Neat sebagai suatu agent atau wizard, katakanlah begitu, dari O, yang memenuhi definisi aktualitas fisis dalam domain of interest, yaitu O(R, U, S, ...) atau {O1, O2, ..., Om} jika m terhingga (finit), yaitu merupakan suatu  vektor atau matrix @Neat O berdimensi m. Sama pula dengan x,  merupakan matrix elemen X yaitu x(R, S, U, ...) atau jika dimensinya finit ditulis {x1, x2, ..., xn}. Apabila [m,n] berhingga dan independent disebut matrix A berdimensi [m,n] pada basis [i,j]. Tentu  ada banyak variasi matrix A [m,n] = [X, O] tergantung kepada madzhab pemikiran, mental state, ..., atau apa yang terjadi di neuron otak tiap-tiap kepala manusia, atau mentalitasnnya. Tapi yang diconsider disini adalah bahwa : p{x, O, A | A (x1, Oj)} itu adalah aktualitas dalam proses P. Jadi begini, yang barusan ditulis mencoba mengemukakan gagasan fisis A yang tidak terlepas dari peran pengamat O (PRINSIP RELATIVITAS) dalam PROSES P, dan dalam keadaan diberikan x dalam A kepada O dalam P (LOGIKA PROSES). Dilihat dari stabilitasnya ( baca : elementary logic), A berstatus yang pertama-tama (firstness), P kedua (secondness), dan O ketiga (thirdness). Lalu, apakah ada jenis x yang lain dalam keadaan dimana x bebas (independent) dari medan fisis O dan P yang diberikan (given)? Jadi begini, "Tiada A selain B" adalah logika: Jika x cinta y, dan B = f (y) dimana f : y -> x,  dan x dalam A, artinya: y = ~ p {x, O, A | A (X, O)}, yaitu : negasi p (yang memenuhi definisi tadi) adalah y, jika dan hanya jika "Tiada A selain B". Duh, ternyata pengertian Arestotelian tentang logika yang didefinisikan dengan sejumlah kaidah yang me-masum-kan manusia dalam proses berfikir terbukti benar. Kata "berfikir" malah menegaskan bahwa kaidah-kaidah logika yang dikuak Arestoteles mengatur satu dimensi kehidupan manusia, yaitu kehidupan teoritis dan praktis sekaligus. Dalam magnum opus-nya, "Nikomachucian Ethica". Rangkaian kaidah-kaidah praktis itu dirajut dalam bingkai "The Golden Mean", yang menekankan keseimbangan di antara dua titik ekstrimitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun