Mohon tunggu...
Ogie Urvil
Ogie Urvil Mohon Tunggu... Wiraswasta - CreativePreneur, Lecturer

Orang biasa yang banyak keponya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Harapan, Tujuan, dan Energi

21 Agustus 2017   11:15 Diperbarui: 21 Agustus 2017   11:37 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah liat seseorang yang kesannya "nggak ada matinya" ??.. Energinya seperti tidak habis-habis, selalu aja ada tenaga untuk mengerjakan sesuatu dalam waktu yang lama, dan jangka panjang pula.. Sampai-sampai kita yang melihatnya jadi mikir: nih orang dapet energi dari mana sih ??..  

Kalau boleh berspekulasi, saya bisa bilang biasanya orang-orang seperti itu adalah orang yang sudah punya tujuan yang jelas.. Saya juga meyakini perasaan penuh energi kayak gitu bisa dialami oleh orang yang sudah punya peta jangka panjang, dan sudah di"break down" secara cermat ke dalam peta jangka pendek, serta berharapan tinggi targetnya terpenuhi.. Lantas energi pun datang.. Loh ?!? Energi darimana ?!? Memangnya ada hubungannya antara tujuan dan energi ??..

Secara tidak langsung ada, hanya kurang satu elemen saja, yakni HOPE atau harapan.. Umumnya mereka yang sudah punya tujuan, sangat-sangat berharap tujuannya bisa benar-benar tercapai.. Terlebih bila tujuannya itu jelas-jelas bisa dibuat "terpampang" di depan wajahnya atau di dalam kepalanya setiap hari.. Jadi hubungannya begini: ada tujuan = ada harapan = ada energi.. Terdengar Absurd ?? Ada bukti ilmiahnya loh..

Di tahun 50an, lulusan Harvard: Curt Paul Richter dan scientist Johns Hopkins melakukan percobaan terkait hal ini.. Mereka menyebutnya "The Hope Experiment".. Kurang lebih eksperimennya seperti ini: seekor tikus diletakkan di wadah yang ada sirkulasi airnya (cukup dalam untuk menenggelamkan seekor tikus), dibiarkan dia berenang.. Kemudian diamati berapa lama si tikus mampu berenang di situ.. Dan rata-rata tikus hanya mampu bertahan berenang selama 15 menit, kemudian "kelelep" alias tenggelam...

Lantas, dilakukan sedikit perubahan.. Sesaat sebelum tikus mau tenggelam, dia diselamatkan, diangkat dari wadah tersebut, dikeringkan, dan dibiarkan istirahat selama beberapa waktu, sebelum kemudian "diberenangkan" kembali di tempat yang sama.. Tahu berapa lama si tikus mampu berenang setelah proses "penyelamatan" itu..??.. 60 JAM !!!.. Yes, Wow banget ya ?!?.. 60 jam, dan itu sama dengan 240 kali lebih lama daripada saat dia berenang tanpa proses "penyelamatan".. Koq bisa ya ??..

Dr. Richter berkesimpulan hal itu terjadi karena si tikus diberikan harapan.. Si tikus mendapatkan energi melalui harapan akan diselamatkan kembali.. Terlebih si tikus sudah punya gambaran yang sangat jelas mengenai gimana itu rasanya diselamatkan.. Jadi, dengan punya tujuan, membayangkan tujuan tersebut terus menerus sejelas-jelasnya di kepala, benar-benar bisa membesarkan harapan, dan kemudian akan menghasilkan energi..

Isaiah Hankel, PhD (2014) dalam bukunya 'Black Hole Focus' menyatakan: "Purpose equals hope equals energy. Defining the path in front of you will give you the energy you need to complete it."

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun