Mohon tunggu...
Ulil Abshor
Ulil Abshor Mohon Tunggu... karyawan swasta -

always learning

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Si Cantik Indrayanti

10 Oktober 2013   19:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:43 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggal 9 Oktober kemarin saya dan teman2 berangkat ke Jogja dan tujuan pertama kami adalah pantai indrayanti. Sengaja kami pilih pantai ini karena kami ingin mendapatkan pengalaman baru. Masak ke Parangtritis terus?begitulah gambarannya.

Berangkat jam 10 malam tanggal 8, kami sholat shubuh di daerah Klaten. Masuk di prambanan kami berhenti sebentar untuk mengambil nasi kotak pesanan kami. Dari sini bis kami langsung bergerak menuju tujuan pertama yakni pantai Indrayanti.

Perjalanannya lumayan lamaaa sekali. Ternyata lokasinya sangat jauh. Untung jalan menuju kesana sudah lumayan bagus. Hanya beberapa kilo sebelum indrayanti jalannya sedikit kecil sehingga lumayan susah untuk bus berukuran besar. Tapi menjelang pantai jalanan normal lagi.

Sepanjang perjalanan boleh di bilang pemandangan yang terlihat hanyalah pegunungan yang lumayan gersang. Setelah beberapa jam penasaran tibalah kami di pantai indrayanti. Hmm...tempatnya benar2 beda dengan parangtritis. Ombaknya yang entah apa karena pas musim pasang, sangat berbahaya untuk mandi di pinggirnya. Selama d sana kami dan teman2 lebih banyak bermain-main di sebuah lapangan dan berfoto-foto di bibir pantai.

Kurang lebih 3 jam kami menikmati pantai indrayanti, acara selanjutnya adalah makan siang di Griyowono. Sepanjang perjalanan kami melewati pantai-pantai yang sekilas terlihat dari bus tidak kalah cantik dari indrayanti. Di sinilah saya baru sadar ternyata pantai di Jogja tidak hanya parangtritis.

Sampai di Griyowono awalnya saya agak kecewa karena menu yang di pilih panitia ternyata nila bakar. Duch kok gag ayam sich"begitulah ratapku. Saya memang penggila ayam dan setia menolak ikan apalagi daging. Saya tidak tahu mengapa begitu. Tapi saat pertama kali menggigit ikan nila bakar tersebut,hmmm...mak nyuuusss banget. Rasanya benar2 segar gurih dan sama sekali tidak tercium bau amis seperti yang saya takutkan.

Kurang lebih sekitar jam empat sore bus kami tiba di pelataran parkir bus ke Malioboro. Tujuan pertama saya adalah mandi. Karena waktu di indrayanti dan griyowono tempat mandinya full semua. Saat keluar dari kamar mandi teman2 ternyata sudah pada hilang. Akhirnya saya jalan sendiri ke Malioboro.

Tujuan pertama saya adalah ke gramed. Bosan rasanya jika di bus bengong tanpa membaca buku. Belum sampai Gramed, mata tertuju ke donat Dunkin. Akhirnya sambil menunggu maghrib saya masuk dan pesan 1 donat dan segelas kopi hitam.

Perjalanan berikutnya adalah ke masjid di kompleks kantor gubernur. Selesai sholat yang saya jamak sekalian baru saya menuju ke gramed dan...buku ulama idola saya yaitu Prof Quraish Shihab akhirnya menjadi pilihan saya.

Dengan gontai karena capek saya kembali menuju tempat parkir bus. Di ujuang jalan Malioboro saya sempatkan melihat beberapa pengunjung yang asyik berfoto sama "hantu2' di situ. Jogja dengan pantai indrayanti dan Malioboronya memang tidak pernah membosankan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun