Mohon tunggu...
Nur Wulandari
Nur Wulandari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gerakan Mahasiswa: Idealisme atau Ditunggangi?

27 April 2017   01:10 Diperbarui: 27 April 2017   10:00 3581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini dibuat berdasarkan pandangan saya terhadap Gerakan Mahasiswa disertai tinjauan pustaka dan realita tanpa bermaksud menyinggung perasaan pihak manapun. Dengan adanya tulisan ini diharapkan kesadaran mahasiswa terhadap fungsi dan perannya bagi bangsa juga negara. Oleh sebab itu, hal ini nantinya akan dikaitkan dengan Gerakan Mahasiswa yang harusnya dilandasi dengan idealisme dalam diri mahasiswa.

Diawali dengan pengertian politik terlebih dahulu. Firmanzah (2007: 48) menjelaskan bahwa dari buku The Republic, kita dapat dengan mudah memahami bahwa tujuan Plato melalui konsep ini dipahami sebagai konsep terciptanya masyarakat ideal. Politik kemudian diartikan sebagai semua usaha dan aktivitas untuk membangun dan mewujudkan masyarakat yang ideal atau lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang. Selanjutnya Aristoteles dalam bukunya The Politics menyatakan bahwa “Man is by nature a political animal”. Sehingga, politik bukanlah konsep yang diciptakan, melainkan sesungguhnya bisa ditemukan dalam diri setiap orang. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa definisi politik awalnya merupakan sesuatu yang baik dan ditujukan untuk menciptakan masyarakat ideal.

Secara singkat, kata politik kemudian terkait dengan keragaman kepentingan, konflik, dan kekuasaan yang tak terelakkan. Adanya kepentingan tersebut disebabkan bahwa dalam masyarakat terdapat susunan individu-individu dan kelompok-kelompok sosial yang memiliki latar belakang berbeda (Firmanzah, 2007). Politik secara mutlak juga menjadikan seseorang memiliki wewenang dalam mengatur roda pemerintahan dan menetapkan kebijakan berdasarkan legitimasi rakyat. 

Namun jika kekuasaan dan kewenangan tersebut dinilai tidak berjalan sebagaimana mestinya, seperti penyalagunaan kekuasaan dan kewenangan untuk melakukan korupsi, kebijakan dinilai tidak pro rakyat dan sebagainya, maka hal tersebut akan memunculkan reaksi dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa. Hal ini tidak terlepas dengan makna dari kata mahasiswa itu sendiri. Maha berarti yang tertinggi, dan siswa berarti pelajar. Dengan demikian, mahasiswa dapat dikatakan sebagai tingkat tertinggi dalam struktur pelajar yang otomatis juga akan mengemban tanggungjawab besar dalam menentukan arah bangsa ini akan dibawa kemana nantinya, termasuk dalam hal menyangkut ranah politik.

Mahasiswa mengemban tanggungjawab akan hal tersebut didukung dengan bentuk negara Indonesia yang merupakan negara demokrasi. Seperti yang kita tahu, bahwa demokrasi menempatkan rakyat dalam posisi tertinggi pengambil keputusan melalui wakil-wakil mereka dalam pemerintahan. Samuddin dalam Bawazir (2015: 78) menyatakan bahwa kedaulatan tertinggi dalam suatu negara demokrasi ada di tangan rakyat, dan rakyat memiliki hak, suara dan kesempatan yang sama dalam mengatur kebijakan pemerintah. Artinya, rakyat memiliki peran dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. 

Hal ini dikarenakan setiap manusia memiliki Hak Asasi Manusia yang sebenarnya melekat sejak manusia masih dalam kandungan hingga ia meninggal. Oleh sebab itu, Hak Asasi Manusia menjadi bagian dan disebutkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 mengenai hak-hak setiap orang. 

Salah satunya hak kebebasan berpendapat yang tertuang pada pasal 28E ayat 3 berbunyi bahwa, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Dengan hak kebebasan berpendapat tersebut, mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat yang berfungsi sebagai agen perubahan, pengendali keadaan sosial, generasi penerus bangsa serta penjaga gerakan moral, berhak ikut menyampaikan pendapat mereka.

Penyampaian pendapat oleh mahasiswa biasanya dilakukan melalui gerakan mahasiswa, yang sudah seharusnya dilakukan sesuai tata cara yang baik dan benar pula. Sebenarnya, gerakan mahasiswa penting dan harus secara berkesinambungan dilakukan karena gerakan mahasiswa adalah suatu bentuk usaha bersama. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan perubahan tatanan kehidupan dalam masyarakat agar menjadi lebih baik serta sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Entah itu berkaitan dalam hal ekonomi, Hak Asasi Manusia, menuntut keadilan, atau apapun itu.

Sehingga dengan menyampaikan pendapat tersebut, mahasiswa turut berperan menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan dasar pola pikir serta landasan tanggung jawab menjadi mahasiswa, khususnya pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat pun sudah dapat terlihat dan dilaksanakan melalui program kerja organisasi-organisasi mahasiswa intra maupun ekstra kampus. Oleh sebab itu, mahasiswa seharusnya memiliki idealisme. Dimana idealisme dapat dikatakan sebagai sesuatu yang diyakini benar, murni dari pandangan pribadi tanpa dipengaruhi oleh pihak luar yang menggeser makna dari kebenaran itu sendiri. 

Tidak benar, jika mahasiswa mengabdikan diri pada kekuasaan yang mulai menunjukkan keliberalisme-annnya, apalagi jika hanya berdiam diri melihat masyarakat miskin nan lemah ditindas oleh kalangan elit penguasa. Dengan demikian, saat terjadi suatu hal yang dirasa menyimpang atau tidak benar dalam tubuh politik beserta rentetan kebijakan yang dibuat, maka gerakan mahasiswa muncul sebagai penengah antara masyarakat dengan pemerintah melalui pendapat dan aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui gerakan mahasiswa.

Gerakan mahasiswa umumnya dapat berupa seperti hearing, audiensi dengan pihak pejabat terkait, maupun melakukan aksi turun jalan atau yang sering kita sebut demonstrasi. Namun gerakan mahasiswa yang paling sering dilakukan, yaitu aksi turun jalan. Hal ini dikarenakan aksi turun jalan dianggap merupakan cara menyampaikan pendapat yang paling cepat dan efektif, tanpa harus melakukan riset dengan dana besar dan memakan waktu lama terlebih dahulu. Akan tetapi, aksi turun jalan ini tidak serta merta dilakukan begitu saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun