Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Jurnalis - Building Kompasiana

Ordinary Citizen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Noordin, I Miss You but I Hate You

12 Agustus 2009   22:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:50 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_956" align="aligncenter" width="468" caption="Noordin M Top./thejakartaglobe.com"][/caption] Ternyata eh ternyata, mayat yang awalnya diduga Noordin M Top setelah disergap oleh Densus 88 di Temanggung bebrapa hari yang lalu itu bukan mayat Noordin M Top yang sedang dicari-cari selam ini, karena menjadi dalang dalam berbagai aksi teror di Indonesia. Padahal Densus 88 sudah mengerahkan jiwa dan raganya dalam aksi penyergapan itu yang berakhir pada kematian seorang yang awalnya diduga Noordin M Top. Media juga ikut-ikutan "ribet" dalam menyiarkan secara langsung proses penyergapan yang mirip dengan reality show versi perang-perangan. Terfokusnya seluruh "penghuni" negeri ini ke Temanggung, menjadi keuntungan tersendiri bagi Noordin yang dengan leluasa melarikan diri dari intaian Kepolisian dan masyarakat. Begitu juga dengan media yang dinilai berlebihan dalam pemberitaan, bahkan peliputan beberapa media yang ikut meliput proses pengintaian yang dilakukan kepolisian terhadap rumah yang berada di Temanggung itu, hal ini membuat para teroris termasuk Noordin dengan mudah mengetahui aksi yang akan dilancarkan oleh kepolisian guna menangkap dirinya. Saat ini pasca diketahuinya bahwa mayat yang diduga Noordin M Top itu adalah mayat Ibrohim, sang perangkai bunga, masyarakat dan kepolisian kembali kalang kabut mencari buronan No. 1 itu yang sangat "top" namanya. Selain itu, rasa was-was dan tidak terjaminnya lagi rasa aman menghantui segenap masyarakat kita, hal ini akan terus ada sebelum Noordin M Top tertangkap. Semua mencari Nooordin, kebencian kita makin menjadi-jadi kepadanya karena dalam aksi teror yang dialkukannya itu telah membunuh dan melukai banyak orang. Namun disamping kebencian yang memuncak, tak bisa dipungkiri jika kita juga rindu dengan Noordin yang hilang bertahun-tahun lamanya setelah ia melakukan aksi terornya yang sudah dilakukannya beberapa kali di Indonesia. Kemanakah kau Noordin ? I Miss you but I Hate you... NuruL

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun