Mohon tunggu...
Nurhilmiyah
Nurhilmiyah Mohon Tunggu... Penulis - Bloger di Medan

Mom blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bila Kelak Roda Berputar

29 Oktober 2017   17:28 Diperbarui: 29 Oktober 2017   18:12 2036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ibu pergi ke kampus dulu ya, Nak... nanti InsyaAllah setelah ibu pulang kita main boneka tangan."

Sepasang mata bening berbinar bagai mata kelinci membayangkan serunya bermain bersama ibu. Melambai-lambaikan tangan kecilnya melepas ibu yang semakin lama makin jauh dari pandangan. Tinggal si bibik setengah baya yang menemaninya, menungguinya sementara ibu memberikan kuliahnya.

Siang terkadang sampai sore, ibu akhirnya pulang. Dengan wajah yang tidak sesegar tadi pagi, tampak lelah dan menenteng tas laptop beserta berkas lainnya. Pasti ibu akan mengerjakannya saat anak-anaknya tertidur pulas.

"Ibu, kita jadi kan main boneka tangannya..ibu pegang boneka yang beruang, adek boneka harimau."

Baru saja mengucapkan salam dan meletakkan tas di atas meja, celoteh kecil mulai terdengar, menggelayut manja dengan sangat rindu. Seolah tadi pagi belum pernah bertemu. Seakan semalam tidak dikeloni sampai terlelap. 

Ah anakku, tahukah kau tugas ibu bertambah lagi? RPS yang ibu susun harus direvisi, draf buku ajar ibu yang tak kunjung selesai, serta proposal penelitian ibu belum selesai rancangan diagram fishbone-nya, sementara deadline tinggal 2x24 jam lagi.

Ah anakku, siapa yang tak ingin mencurahkan waktu sepenuhnya untukmu. Meski saat liburan semester pun ada saja aktivitas kampus yang mengharuskan ibu meninggalkanmu. Membimbing dan menguji skripsi kakak-kakak mahasiswa. Rapat dosen evaluasi awal atau akhir semester. 

Kamu pasti mengerti kan Nak, jika ibu libur dan benar-benar beristirahat dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, ibu seutuhnya milik kalian. Ibu tak akan menduakan kalian dengan yang lain.

Kalian menjadi saksi bahwa tidak ada waktu yang sia-sia begitu saja bagi kita. Bahwa ada saja yang dikerjakan setiap harinya. Betapa waktu amat sangat berarti kesehariannya. Ibu ingin kalian memahami hakikat waktu. Mengerti bahwa setiap detik yang Allah karuniai untuk kita akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di hari akhir.

Ibu sendiri belum bernyali membayangkan bila masa itu tiba. Masa roda berputar ke masa depan saat kalian tumbuh dewasa sementara ayah dan ibu bertambah tua. Saat itu pasti posisinya berbalik 180 derajat. 

Kami yang hari ini meninggalkan kalian demi bekerja memenuhi kebutuhan hidup dan atas nama aktualisasi diri, kelak menghadapi hari-hari pensiun di rumah. Saat itu kami ingin sekali ditemani kalian. Bercengkerama, bercanda tentang lucunya foto-foto kenangan masa kecil kalian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun