Mohon tunggu...
Nurhilmiyah
Nurhilmiyah Mohon Tunggu... Penulis - Bloger di Medan

Mom blogger

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ingin Selalu Berpikir Positif, Hindari Tiga Hal Ini

26 September 2017   21:16 Diperbarui: 26 September 2017   22:28 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menulis tentang berpikir positif, bukan berarti saya telah benar-benar terbebas dari pikiran negatif. Justru dengan membaca, kemudian menuliskannya, sebagai salah satu upaya saya untuk mengingatkan diri sendiri (self reminder).

Enam tahun lalu saya membeli sebuah buku bergizi. Terapi Berpikir Positif karya Dr. Ibrahim Elfiky. International best seller! Penulisnya adalah seorang motivator muslim dunia dari Mesir.

Waktu itu saya butuh referensi karena sedang menulis artikel tentang Kiat Sukses Studi di Perguruan Tinggi bagi Mahasiswa Baru. Artikel itu dimuat di media massa lokal.

Saya masih ingat salah satu quote yang saya kutip dari buku itu. Tak akan ada yang dapat menghentikan orang yang bermental positif untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, tak ada sesuatu pun di dunia ini yang dapat membantu seseorang yang bermental negatif.

Kekuatannya ada di mental. Semuanya bisa dicapai kalau titik awalnya positif. Meski dihalangi sekian banyak rintangan, namun karena dihadapi dengan positif, tujuannya tetap dapat digapai.

 Lain hal misalnya, jika hal yang mudah sekali meraihnya tetapi karena telanjur bermental negatif, akhirnya tujuan yang mungkin telah dekat, tidak dapat diraih.

Ada tiga hal menurut Ibrahim Elfiky, pembunuh pikiran positif yang harus dihindari. Pertama, mencari kesalahan orang lain. Kedua, suka mengritik orang lain, dan yang ketiga, membanding-bandingkan.

Truk tronton di seberang jalan lebih mudah kelihatan ketimbang (maaf) sisa cabe dari sambal yang nempel di gigi sendiri. Tentu saja itu cuma analogi. Untuk itu diperlukan cermin agar bisa melihat kesalahan diri sendiri terlebih dahulu.

Seringkali kita lebih mudah mencari kesalahan orang lain tanpa menyadari bahwa kita pun memiliki kesalahan yang harus diperbaiki. Ternyata, sibuk dengan kesalahan orang lain, pikiran positif kita pelan-pelan dimatikan.

Melihat kesalahan orang lain, kita lantas mengritiknya habis-habisan. Tak tanggung-tanggung, terkadang melupakan etika mengritik. Hal ini jelas tidak baik jika kita berniat ingin memelihara pikiran positif.

Disadari atau tidak, selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain membuat diri lupa bersyukur. Lalai akan begitu banyak nikmat yang telah diterima. Akhirnya terus menerus merasa kekurangan. Inilah yang menendang jauh-jauh pikiran positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun