Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Malam Takbiran, Saat Dimana Doa Terkabul

19 September 2009   22:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:42 2736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Malam Takbiran, adalah salah satu malam (di antara banyak malam), saat dimana segala doa akan terkabul.  Tetapi pada malam takbiran ini justru kita disibukkan oleh hal2 yang tak penting, sehingga  lupa lah kita berdoa pada malam ini.  Ada yang disibukkan dengan buat kue atau masak2 untuk perayaan esok harinya.  Ada yang sibuk dengan membakar kembang api atau petasan.  Ada yang ikut konvoi takbiran, memukul bedug terlalu keras yang justru menghilangkan makna malam takbiran itu sendiri.

Memanglah saat ini segala doa akan terkabul, tetapi kalau masih ada dendam antara satu orang dengan yang lainnya, maka ada kemungkinan doa orang2 yang demikian ini  akan tertahan, alias tidak diterima, begitu juga amal2 ibadah yang lain, puasa, zakat,  shalat tidak akan sampai ke langit selagi masih ada dendam.

Dendam kesumat, seperti tercermin pada beberapa komentar2 di bawah ini, pastilah akan merugikan diri sendiri :

1. yang penting dijaman lagi kacau2 nya orang-orang tidak ngomong ngacau dan ngigau, nganggap tulisannya benar, dikritik malah sewot, nyolot bin kolot.

2. Kita mestinya berlapang dada menerima kritikan karena pemahaman seseorg berbeda dgn kita, bukannya nyinyir,nyosor, kalau ada setuju atau puji2 tulisan dgn bangga terima kasih...kalau bercanggah tidak ada kalimat terima kasih tersebut yg ada akhirnya capek/malas diskusi sama kamu, pandainya komentar aja, bikin tulisan juga....!!!!!! :drool:

Maksud hati mau mencari kebenaran malah doa kita salah2 bisa tertahan, gawat juga yach....akibat komentar doa jadi tidak diterima, wah gawat ini....  Ya sudah yang merasa sakit hati dengan tulisan saya, akibat saya lambat merespon atau akibat kita punya persepsi yang berbeda, sudah saya maafkan.... apa guna nya juga menyimpan dendam kesumat didalam hati.

Seharusnya saling maaf memaafkan dilakukan sebelum puasa selesai tadi sore, bukan esok hari.

Mudah2 an saja semua dendam kesumat dapat dibuang jauh2 dari diri saya, diri anda dan diri kita semua, kalau tidak maka doa kita akan tertahan.  Kecuali jika Allah menghendaki lain...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun