Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah TKW Terjebak di Irak dan Problem Istri yang Sering Liar

21 Februari 2020   06:55 Diperbarui: 21 Februari 2020   07:25 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kok bisa ya? Hanya menggunakan paspor palsu, seorang emak kampung bernama Zuryati berhasil masuk ke Baghdad Irak.  Angkat topi buat perempuan asal Dusun Bagek Tenten Lombok  Tengah, Nusa Tenggara Barat ini.

Pengalaman saya pernah pergi ke luar negeri, pemeriksaan keimigrasian sangat ketat. Yang paling kejam waktu masuk ke Inggris melalui Bandara Internasional Birmingham. 

Hanya gara-gara kehilangan tiket pesawat, saya terpaksa tertahan satu jam lebih. Dukumen lain lengkap.  Padahal, tidak mungkin saya sampai di sana tanpa teket.

Yang mengagetkan, selain berhasil mengibuli pihak imigrasi Irak, Zuryati juga pintar membohongi suami dan anak-anaknya. 

Pasalnya, sekitar Juli 2018, Zuryati pamit untuk mengikuti pengajian di Pesantren Muhajirin Praya, Lombok Tengah, dan izin nginap di rumah kerabatnya.

Empat hari kemudian  Mahrup suaminya menerima telepon dari luar negeri yang nomornya tidak dia kenal. Ternyata yang menelepon adalah Zuryati, yang mengabarkan bahwa dirinya sudah berada di Baghdad Irak untuk merantau. Tentu saja suaminya kaget dan shock.

Selama di Irak, Zuryati sering menghubungi anaknya Nirmala Inmalina  di kampung tanpa sepengetahuan majikannya di sana. Kepada  Nirmala dia minta pulang karena kondisinya sakit-sakitan.

Namun, Zuryati tak bisa pulang karena tidak mengantongi dokumen asli. Waktu berangkat ke Irak dia menggunakan paspor  atas nama Carsinah warga Jawa Barat.

Begitu  seksinya daya pikat menjadi TKW di luar negeri itu. Sehingga orang nekad pergi dengan berbagai cara. Mulai melanggar prosedur sampai menabrak agama dan etika.

Bagi wanita melajang, mungkin permasalahannya tidak terlalu rumit. Kemana pergi tiada yang larang. Yang penting ada uang untuk modal pergi. Buat perempuan bersuami urusannya jadi lain. Jangankan pergi ke luar negeri, keluar rumah saja seorang isteri tanpa seizin suami dilarang dalam agama.

Di segi etika pun sangat tidak elok. Persoalannya tidak hanya pada "ditinggal pergi", termasuk juga "tanpa pamitnya". Dimana letaknya harga diri seorang suami. Bukan tidak mungkin dia akan dicibir  orang sekampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun