Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selingkuh Seks, Selingkuh Uang, dan Selingkuh Kehilangan Akal Sehat

8 November 2019   18:47 Diperbarui: 8 November 2019   19:46 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: aink.web.id

Apapun motifnya,  isu perselingkuhan selalu asyik untuk diperbincangkan. Tak percaya? Ikuti kisah berikut!

Tegar  (35) bukan nama sebenarnya, lahir dan berdomisili di kota "SP".  Delapan tahun lalu dia menikahi gadis pujaannya  sebut saja namanya Manja (30). Rumah tangga mereka aman damai lahir dan batin. Urusan dapur lancar meluncur,  urusan kasur no problem.

Sayangnya, bekerja sebagai sopir truk pengangkut batu, tak kunjung  meningkatkan  ekonomi keluarganya. Rumah ngontrak, tabungan belum punya. Sementara anak pertamanya sudah masuk SD, yang ke dua TK dan si bungsu 3 tahun.  

Tegar ingin mencoba peruntungan. Atas persetujuan isteri  dan didukung mertuanya, Tegar memutuskan untuk bekerja di luar negeri. Ke mana lagi kalau bukan ke negeri  jiran Malaysia. 

Di Malaysia Tegar bekerja pada sebuah kontraktor. Dia dipercaya mengoperasikan  alat berat. Lokasinya jauh dari perkotaan.

Luar biasa. Belum dua bulan, Tegar berhasil mengirim uang untuk isterinya berkali-kali lipat melebihi  biaya hidup keluarganya.

Komunikasi Tegar dan Manja lancar dan mesra. Namanya anak muda. Sebulan berpisah rasa sewindu.

Kepada Manja Tegar berpesan supaya pandai-pandai memenej uang, "Simpan di bank atas namamu sendiri. Jaga diri dan anak-anak dengan baik," katanya. Tegar juga bercerita, dia sering diminta tokenya bekerja full time alias siang malam.

Tegar berjanji, akan segera pulang setelah tabungannya cukup untuk membuat sepetak  rumah sederhana dan membeli sebuah truk. (Minimal cukup untuk DP kreditan).

Lima tahun pria pekerja keras itu di rantau. Dihitung-hitung  tabungannya  telah melebihi target. 

Tegar berpikir sudah saatnya dia pulang. Membangun rumah yang dia impikan, membeli truk agar dia bekerja di atas usaha sendiri. Yang terpenting berkumpul bersama anak dan isteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun