Sumber Gambar:VOA .Com Pesta demokrasi Republik islam Iran berakhir dengan diumumkannya bahwa kandidat dari kelompok reformis seorang ulama moderat Hassan Rowhani berhasil meraih sekitar 19 juta suara warga negara Syiah dari keseluruhan 37 juta suara yang sah ,yang setara dengan 50 persen lebih dari keseluruhan 55 juta warga yang berhak memilih itu. Demikian laporan dari Teheran yang dibicakan oleh Mendagri republik islam Iran, Mostafa Muhammad Najjar kepada wartawan di Teheran Minggu 16 Juni 2013. Memang berbagai laporan kemenagan  Reformis dalam Pemilu Republik Islam iran disambnut baik oleh berbagai negara,termasuk AS segera mengucapkan selamat dan sangat menghormati hasil pesta demokrasi tersebut.Sikap AS ini tentu saja sangat berbeda sekiranya yang memang dalam Pemilu itu pengikut kelompok garis keras Mahmud Ahmadinejad  ,meskipun proses suksesinya juga berlangsung mulus dan demokratis sebagaimana sebelumnya.Namun demikian sekarang AS kelihatannya sangat gembira dengan kemenangan Hassan Rowhani dengan perolehan lebih 50 persen suara ,tetapi apahak ini juga merupakan suatu isyarat akan membaiknya hubungan AS dengan republik islam Iran. Terkait kenenagan kelompok reformis dalam pesta demokrasi Republik islam Iran itu,juru bicara gedung Putih Joy Carney menaggapi posistif dan Presiden Barack Obama menghormati hasil pemilu tersebut, ujarnya    kepada Voa Sabtu 15 Juni 2013.Akan tetapi pernyataan Jay Carney itu juga disertai dengan berbagai catatan  terutama proses pesta demokrasi Republik islam Iran disertai dengan latar belakang berbagai hambatan dan kurang tranparansi ,serta berbagai pembatasan media dan intimidasi,ujar Jay Carney pula kepada Voa dan Associated Press Sabtu 15 juni 2013. Sambutan hangat AS tentu saja dilatar belakangi oleh  kemungkinan berbagai tujuan AS dan sekutunya untuk menghentikan program nuklir yang sudah dibangun selama masa pemerintahan Presiden Mahmud Ahmadinejad ,yang senantiasa melawan berbagai kepentingan AS di kawasan.Akan tetapi dengan kemenangan Hassan Rowhani seorang ulama demokrat yang sekaligus mantan perunding nuklir itu akan tunduk sesuai dengan kepentingan AS dan sekutunya ? .Dalam masalah itu masih perlu waktu bagaiamana garis politik yang akan dilakoni oleh Presiden Hassan Rowhani kedepan. Meskipun Presiden Hassan Rowhani berhasil unggul dalam pemilu tersebut,tetapi kekuatan kelompok garis keras disana juga masih kuat yang bisa saja menentang kedekatan Teheran-Washington sekiranya puluhan reaktor nuklirnya harus dibekukan.Karena meskipun Hassan Rowhani berasal dari kelompok reformis tidak berati republik islam Iran akan dengan begitu saja akan menuruti kemauan AS dan Sekutunya , akan tetapi   kemungkinan besar cuma caranya akan sedikit berubah dari pendahulunya,Presiden Mahmud Ahmadinejad yang tidak mundur selangkahpun dari pendiriannya semula untuk memproduksi senjata nuklir sebagaimana tuduhan As dan sekutunya yang selalu dibantah Teheran. Kelihatannya AS dan sekutunya sangat menaruh harapan besar kepada Presiden Hassan Rowhani ,untuk memberikan keleluasaan inspeksi rekator nuklirnya oleh IAEA  yang sebelumnya di tolak oleh Mahmud Ahmadinejad.Lalu bagaiamana tanggapan Zionis israel terhadap kemenangan kelompok reformis dalam pemilu Republik islam Iran  ,yang sejauh ini belum diketahui tanggapan Tel Aviv   terkait  hasil pemilu di negara para ayatullah tersebut.