Mohon tunggu...
Nurani Puspa Ningrum
Nurani Puspa Ningrum Mohon Tunggu... -

"This is the way I am" "I don't want some pretty face to tell me pretty lies... I need someone who always tell me the truth!!! and I will choose them as my closest spesial friend..." (Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Waktu vs 'Mashlahah' dan 'Mashlahah' vs Nilai-Nilai Ekonomi Islam

16 Februari 2017   23:08 Diperbarui: 16 Februari 2017   23:37 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Berbicara mengenai mashlahah, maka tidak akan jauh-jauh dari teori konsumsi. Untuk itu sebelum menjelaskan apakah waktu memberikan mashlahah maka kita perlu memahami bagaimana mashlahah dalam konsumsi. Dalam menjelaskan konsumsi, kita pasti akan mengasumsikan bahwa konsumen cenderung akan memilih barang dan jasa yang dapat memberikan mashlahah maksimum. Hal ini sesuai dengan rasionalitas Islam bahwa setiap perilaku ekonomi selalu ingin meningkatkan mashlahah yang diperolehnya. Keyakinan bahwa ada kehidupan dan pembalasan yang adil di akhirat serta informasi yang berasal dari Allah adalah sempurna akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan konsumsi, dimana kandungan mashlahah sendiri terdiri dari manfaat dan berkah.

Demikian pula dalam hal perilaku konsumsi, seorang konsumen akan mempertimbangkan manfaat dan berkah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsinya. Konsumen merasakan ada manfaat suatu kegiatan konsumsi ketika ia mengkonsumsi barang/jasa yang dihalalkan oleh syariat Islam. Mengkonsumsi yang halaL saja merupakan kepatuhan kepada Allah, karenanya memperoleh pahala. Pahala inilah yang kemudian dirasakan sebagai berkah. Sedangkan mengkonsumsi yang haram maka akan menimbulkan dosa yang pada akhirnya akan berujung pada siksa Allah, Jadi mengkonsumsi yang haram justru akan memberikan berkah yang negatif.

Misalnya ketika seseorang menonton televisi di pagi hari, maka ia akan bisa memilih channel mengenai berita politik dan hukum, berita Kriminal, film kartun, hiburan musik atau siaran yang lainnya. Setiap jenis siaran tersebut dirancang untuk mampu memberikan manfaat bagi penontonnya, baik berupa layanan informasi maupun kepuasan psikis. 

Tambahan informasi dan kepuasan psikis inilah yang merupakan mashlahah duniawi atau manfaat. Di sisi lain, kegiatan menonton ini dimungkinkan memberikan berkah yang positif ataupun negatif, hal itu tergantung dari jenis tontonan dan tujuannya. Misalnya, ketika seseorang menonton berita yang mengungkap cacat (aib) dan keburukan seseorang tanpa tujuan yang benar, maka berarti ia telah mendorong dilakukannya ghibah yang dilarang oleh Islam. 

Oleh karena itu, ia akan memperoleh dosa (berkah yang negatif) meskipun mendapatkan kepuasan psikis. Namun, jika ia memilih menonton acara televisi yang menayangkan berita baik, maka ia akan mendapatkan kedua-duanya, yaitu kepuasan psikis dan berkah sekaligus.

Lalu apakah waktu memberikan mashlahah?

Berbicara mengenai apakah waktu memberikan mashlahah? sebelumnya banyak sekali pertanyaan yang sebenarnya harus kita jawab terlebih dahulu misal: apakah anda menggunakan bus kota ataukah mobil atau kendaraan pribadi ketika pergi ke kantor atau kampus? Berapa lama anda habiskan waktu untuk merias atau merawat tubuh? dan apakah anda setiap hari memilih membeli makanan cepat saji ataukah memilih membeli, makanan siap saji?

Jika anda rasional, maka anda akan mempertimbangkan mashlahah marginal yang diperoleh dengan biaya marginnya, yaitu harga barang yang dikonsumsi. Tetapi satu hal yang selama ini sering diabaikan adalah aspek waktu. Salah satu bentuk pengorbanan dari suatu kegiatan bukan hanya masalah harga, namun juga mengenai waktu.

Makanan siap saji pada umumnya ditawarkan lebih mahal dibandingkan masakan sendiri di rumah, tetapi hal ini bisa lebih menghemat waktu. Salah satu biaya dari masakan rumah adalah adanya pengorbanan waktu. Oleh karena itu, biaya penuh dari makanan ini tidak hanya biaya bahan dasar, bahan bakar dan bumbu, namun juga biaya oportunitas dari aktivitas pengganti yang anda korbankan ketika anda memasak. Tentunya kegiatan ini akan mendatangkan mashlahah tersendiri.

Kita sangat paham sekali bagaimana konsidi tekanan hidup di saat dewasa ini, yanag maan telah banyak mendorong orang untuk memilih hidup di negara-negara makmur, suatu nilai yang tinggi (misal mahalnya harga) selalu terkait dengan pengehematan waktu. Restoran siap saji dan pesawat supersonik pun merupakan salah satu gejala dari gaya hidup ini.

Bahkan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan pun pastinya akan menghabiskan waktu. Semakin banyak waktu anda alokasikan untuk kegiatan yang menyenangkan, maka semakin sedikit waktu yang anda bisa lakukan untuk kegiatan menyenagkan yang lain. Sedangkan dengan semakin banyak waktu anda gunakan untuk bersantai di kamar tidur, semakin sedikit juga acra TV yang nantinya bisa anda tonton (kecuali jika TV itu anda bawa ke kamar).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun