Mohon tunggu...
Ria Astuti
Ria Astuti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menikmati Perjalanan :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

*Rendi: Renungan Diri!

13 Agustus 2012   02:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:52 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13448255291709041395

[caption id="attachment_199860" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi (Rendi membaca Surat Al Waqiah)"][/caption]

Rendi mempunyai keterbatasan fisik. Entah cacat tubuh apa yang disandangnya, ia kesulitan berdiri tegak walaupun secara fisik ia utuh. Butuh kemampuan besar, untuk sekedar mengucapkan kata-kata dari mulutnya, kata-kata yang keluar dari suaranya tidak mudah dipahami. Tubuhnya meliuk-liuk, lebih mirip orang yang sedang kejang-kejang, kepalanya tertengadah ke belakang, dan tubuhnya basah bercucur keringat untuk mengucapkan "Bismillahirrahmaanirraahiim..."

Rendi adalah salah satu santri di pondok pesantren penghafal Alquran Darul Quran pimpinan ust. Yusuf Mansyur. Menurut Ustadz Yusuf Mansyur Rendi ini sedang belajar menghafal Al Qur’an, Ia sudah mampu menghafal surah Al Waqiah dengan susah payah-peluh tanpa keluh. Semoga dengan menghafal Al Qur’an, dengan kekuatan istimewa dari ayat-ayat Sang Penguasa Langit dan Bumi ini, sel-sel tubuh Rendi akan kembali kepada normalitasnya untuk membantu kehidupan Rendi menjadi lebih baik lagi, ini adalah harapan besar yang digaungkan Ustadz Yusuf Mansyur untuk Rendi. Namun sungguh haru pernyataan Rendi kepada Ustadz saat itu, karena keterbatasan kemampuannya untuk berbicara lancar, Rendi menyampaikannya melalui sms kepada Ustadz,

“ Jikalau kesehatan Saya nanti justru akan membuat Saya lupa diri, jauh dari Allah… Biarlah Saya lebih baik seperti saat ini saja…”

Subhanallah…

*Rendi adalah kisah nyata yang Saya saksikan di tayangan Tablig Akbar ANTV

____________________

Dalam keterbatasan

Ada keluasan

Jika pintu kesadaran itu mudah dibuka

Mungkin semua rahasia mudah saja dipahami

Terkadang Tuhan,

Tidak benar-benar

memberi manusia kesulitan

Hanya saja ingin mengetahui

Seberapa “melek”

Mata hati

Akan pesan

Yang ingin disampaikanNya

Salam muhasabah…

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun