Mohon tunggu...
Ria Astuti
Ria Astuti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menikmati Perjalanan :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam-Diam, Diam Dalam Diam... (Dialog Rindu)

30 April 2012   18:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:54 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13358084641183232381

[caption id="attachment_178333" align="aligncenter" width="500" caption="Nemu gambar di FB Sastra Picisan"][/caption]

Aku tahu

Jejakmu telah lama dihapus waktu

Membias rindu yang tak ada habisnya

Ada apa dengan rindu ?

Tak taukah ia aku mulai kelu dalam sendu biru ?

Tak sadarkah ia realitas sudah semakin getas ?

Tak pedulikah ia perasaanku mulai serupa batu ?

Diam-diam, diam dalam diam

Aku rindu…

>,<

Menyesal kah aku ?

Tidak !

Aku tahu apa yang aku lakukan

Meninggalkanmu adalah keputusan paling benar yang aku lakukan

Sore itu kau bertanya kenapa ?

Ku jawab dengan suara angkuh

“ tak ada celah ‘karena’ diantara ‘kenapa’  dan ‘ mengapa’

Hukum kausalitas sepenuhnya milik Dia yang mengendalikan semua ini

Yang datang dan yang pergi adalah bagian waktu

Tak perlu sendu

Tak usah rindu dibahas melagu

Aku tahu,

Kau bukan untukku …”

,

Aku bukan menyakitimu,

Ini semua merupakan bagian sejarah kita

Kehidupan dibentuk dari jejak-jejak yang terjadi

Tak ada yang bisa menyakitimu

Kecuali kau mengijinkannya…

Tolong,

Nikmatilah hidupmu…

,

Aku menyayangimu,

Sepenuhnya tidak ingin kau terluka dan berduka

Namun aku melihat cermin sebelum sore itu,

Sore dimana kita terakhir berbicara…

Semakin aku ingin memilikimu,

Semakin aku tahu,

Aku hanya mencintai diriku sendiri…

Aku ingin kau mencintaiku,

Agar jiwaku penuh karenanya

Aku ingin kau menghangatkanku,

Agar aku jauh dari sepi yang menyakiti

Aku ingin kau selalu di sampingku,

Agar tidak ada seorangpun yang bersamamu selain aku

,

Ku belah cermin itu,

Aku ingin kau membenciku…

,

Kau memintaku untuk menikmati hidup

Bagaimana denganmu ?

Aku bahagia jika kau bahagia

Berbahagialah…

Rindu ini biar saja menjadi batu

Lama kelamaan dilumat waktu hingga lupa makna rindu itu sendiri…

,

Cinta tidak pernah bisa dipaksakan

Ditahan ia akan tetap berkembang

Dibuang ia akan selalu menemukan jalannya

Ditendang ia semakin kuat menguatkan

Didustakan ia akan semakin menyakiti

,

Maknamu buram

Bagiku selalu ada alasan untuk semua yang terjadi

Dengan atau tanpa penjelasanmu

Kenapa-kenapa ini akan selalu menemani rinduku

Jika kau boleh sesuka hatimu pergi dari duniaku

Jangan melarangku memelihara rindu

,

Biarlah rindu kusampaikan pada malam

Jika Tuhan tidak pernah tertidur

Sepenuhnya Dia tahu isi di dalammu, isi di dalamku

Tidak ada makna gelap

Yang ada adalah ketiadaan cahaya

Aku tak akan menghujatmu

Apalagi membencimu

Aku tahu kaupun menyimpan rindu…

>,<

Aku ingin tertidur dan melupakanmu…

____________________

Rindu, menjadilah sebab aku mendoakanmu… :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun