Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menjadi Pemimpin 360 Derajat

27 Agustus 2012   14:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:15 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13460766931818951561

Dimuat di Sesawi.net, Senin/27 Agustus 2012

http://www.sesawi.net/2012/08/27/menjadi-pemimpin-360-derajat/

“Keputusan yang tidak konsisten dengan nilai Anda selalu berumur pendek.” – (Halaman 313)

Iklim politik di Indonesia masih tersaput kabut tebal. Kenapa? Karena aktornya cenderung impulsif dan reaktif. Pun kadang kurang rasional. Dalam arti, kaitan antar aktivitas tak disadari. Alhasil, sukar untuk saling bersinergi. Selain itu, target ditentukan setelah aksi, bukan sebelumnya. Dalam konteks ini, faktor kepemimpinan (leadership) menjadi berarti.

Berdasarkan pengalaman 30 tahun lebih, John C. Maxwell berbagi pemahaman lewat The 360 Degree Leader. Buku ini memuat cara menjadi pemimpin efektif. Baik pada ranah personal (personal development) maupun organisasional (organizational improvement). Maxwell menguak makna “politisi”. Secara epistemologis, istilah ini terlanjur problematik. Dalam arti, cenderung memunculkan konotasi negatif bagi banyak kalangan.

Konselor Akademi Militer Amerika di West Point ini mengacu pada definisi Webster’s New Universal Cambridge Dictionary. Dikatakan bahwa politikus ialah seseorang yang terlibat di politik (khususnya berskala kecil) untuk kepentingan partai atau keuntungan pribadi. Seorang politikus biasanya tidak jujur.

Sedangkan, kata negarawan lebih positif. Karena menekankan pada kemampuan nyata, pandangan ke depan, dan pengabdian patriotis. Negarawan tidak mementingkan diri sendiri. Ia seseorang yang mengurus masalah bangsa (khususnya yang penting dan besar). Seorang negarawan biasanya terhormat.

Secara lebih mendalam, Maxwell menandaskan bahwa sifat kenegarawanan dapat diaplikasikan dalam segenap lini kehidupan. Termasuk di lokus bisnis sekalipun. Sehingga istilahnya jadi usahawan.

Caranya dengan mempertahankan gambaran keseluruhan (baca: holistik) di benak. “Tetaplah tidak mementingkan diri sendiri dalam segala upaya Anda. Cobalah untuk menjadi seorang duta bagi para kolega dan pelanggan. Niscaya diri Anda jadi lebih menonjol, beroleh kredibilitas, dan efektifitas meningkat. Ganjarannya, Anda kian memperluas lingkaran pengaruh.” (hlm 242).

Awalnya, upaya memerluas lingkaran pengaruh acapkali sangat tidak mengenakkan. Kenapa? Karena manusia cenderung lebih nyaman berada di lingkungan aman. Namun sejatinya, keluar dari zona nyaman (comfort zone) dapat memperbaiki diri. Pun membuka peluang bagi lahirnya ide-ide segar.

Menurut penulis, pengalaman baru dapat mendorong seseorang untuk melihat dari sudut pandang berbeda. Alhasil, ia dapat menemukan metode baru dan ketrampilan (skill) tambahan. Sehingga relatif menjadi lebih inovatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun